Bisnis.com, JAKARTA - Buruh di pelabuhan yang tergabung dalam Konfederasi Rakyat Pekerja Indonesia (KRPI) mendukung pengelolaan penuh pelabuhan oleh operator Merah-Putih.
Dukungan itu menjadi salah satu agenda perjuangan pekerja di sektor maritim pada peringatan Hari Buruh Sedunia (Mayday) 1 Mei 2019, di samping penghapusan outsourcing, upah layak bagi semua pekerja, serta pembatalan PHK sepihak pekerja di JICT, JAI, dan Pelindo III.
Spirit perjuangan itu semakin menguat setelah Terminal Peti Kemas Surabaya (TPS) dikelola sepenuhnya oleh Pelindo III setelah 20 tahun dikelola bersama dengan Dubai Port (DP) World, operator pelabuhan asal Uni Emirat Arab.
"Kembalinya TPS ke pangkuan bumi pertiwi bisa dimaknai sebagai bentuk kepercayaan Pemerintahan Presiden Jokowi terhadap kemampuan para putra-putri bangsa dalam mengelola terminal peti kemas," ujar Ketua Sektor Pekerja Maritim KRPI Nova Hakim dalam siaran pers, Rabu (1/5/2019) malam.
Pekerja sektor maritim berharap pengelolaan sepenuhnya oleh putra-putri bangsa tidak hanya berhenti di TPS Surabaya, tetapi berlanjut ke JICT dan TPK Koja agar sama 100% dikelola perusahaan negara.
Sebagai gerbang ekonomi nasional, kembalinya JICT dan TPK Koja menjadi ke Pelindo II akan menjadi tanda kemenangan perjuangan pekerja yang selama ini gigih menuntut pembatalan perpanjangan kontrak HPH.
"Selain itu, pengelolaan sepenuhnya JICT dan TPK Koja oleh Pelindo II akan menjadi preseden yang baik bagi pemerintah dan pekerja dalam mengelola pelabuhan sebagai simbol kedaulatan bangsa."