Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

LOGISTIKOS : Solusi Jalan Tol untuk Angkutan ODOL

Data Kementerian PUPR mencatat, negara harus menanggung beban Rp43,45 triliun per tahun hanya untuk perbaikan jalan akibat truk ODOL.
Ilustrasi - Truk memasuki kapal di Pelabuhan Ketapang, Banyuwangi, Jawa Timur. Truk ekspedisi dan angkutan barang mempercepat pengiriman ke Indonesia bagian timur, sebelum jalur penyeberangan Jawa-Bali ditutup bagi angkutan barang dan diprioritaskan untuk pemudik pada H-4 Idulfitri./Antara-Budi Candra Setya
Ilustrasi - Truk memasuki kapal di Pelabuhan Ketapang, Banyuwangi, Jawa Timur. Truk ekspedisi dan angkutan barang mempercepat pengiriman ke Indonesia bagian timur, sebelum jalur penyeberangan Jawa-Bali ditutup bagi angkutan barang dan diprioritaskan untuk pemudik pada H-4 Idulfitri./Antara-Budi Candra Setya

Bisnis.com, JAKARTA - Kelebihan muatan dan kelebihan dimensi yang sering terjadi pada angkutan logistik berbasis jalan atau biasa disebut over dimension dan overloading (ODOL) ternyata merugikan negara triliunan rupiah.

Data Kementerian PUPR mencatat, negara harus menanggung beban Rp43,45 triliun per tahun hanya untuk perbaikan jalan akibat truk ODOL.

Praktik ODOL menjadi hal yang lumrah, pascakrisis moneter 1998 saat pemerintah membuka impor truk bekas dari Jepang. Praktik itu menjadi lebih marak selepas 2008 saat tekanan moneter kian tinggi sehingga biaya logistik juga kian mencekik.

Keberadaan truk ODOL disebut dapat mengurangi biaya logistik karena dalam sekali jalan, muatan truk yang diangkut lebih banyak dari ukuran normal. Namun, karena kelebihan muatan, truk tersebut pasti berjalan lamban.

Maklum saja, muatan yang dulunya hanya 11 ton, kemudian bertambah terus menjadi 15 ton, 20 ton, 35 ton, bahkan mencapai 40 ton untuk truk sumbu 3. Sudah jelas kecepatan truk akan menurun.

Halaman Selanjutnya
Praktik ODOL Melebihi Batas

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Sumber : Bisnis Indonesia
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper