Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Cadangan Devisa Naik, Ini Kata Pertamina

PT Pertamina (Persero) merespons posisi cadangan devisa Indonesia pada akhir Maret 2019 meningkat menjadi US$1,2 miliar menjadi US$124,5 miliar, dari US$ 123,3 miliar pada akhir Februari 2019.

Bisnis.com, JAKARTA - PT Pertamina (Persero) merespons posisi cadangan devisa Indonesia pada akhir Maret 2019 meningkat menjadi US$1,2 miliar menjadi US$124,5 miliar, dari US$ 123,3 miliar pada akhir Februari 2019.

Vice President Corporate Communication PT Pertamina (Persero) Fajriyah Usman mengatakan dengan semakin banyaknya minyak mentah (crude oil) dan kondensat yang diserap Pertamina, akan dapat mengurangi impor.

"Pastinya akan mengurangi impor, karena banyaknya crude kondensat domestik yang diserap Pertamina," katanya, kepada Bisnis, Senin (8/4/2019).

Terpisah, Wakil Menteri ESDM Arcandra Tahar berharap ke depannya Pertamina dapat lebih banyak menyerap crude oil bagian Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS). "Alhamdulilah, semoga ke depan lebih baik," katanya.

Sebelumnya, Direktur Eksekutif Departmen Komunikasi Bank Indonesia (BI) Onny Widjanarko mengungkapkan peningkatan cadangan devisa pada Maret 2019 dipengaruhi antara lain oleh penerimaan devisa migas dan penerimaan valas lainnya.

Hingga akhir Maret 2019, setidaknya Pertamina sudah membeli minyak mentah dan kondensat domestik sebanyak 127.700 barel per hari dari 30 KKKS di luar anak usaha Pertamina.

Sementara itu, Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat nilai ekspor mencapai US$ 12,53 miliar, sementara impor nilainya US$ 12,2 miliar pada Februari 2019. Alhasil, neraca perdagangan nasional tercatat mengalami kinerja yang positif.

Jika dibedah lebih dalam, maka salah satu yang paling berpengaruh adalah turunnya impor minyak mentah. Sayangnya, penurunan impor juga dibarengi dengan penurunan kinerja ekspor minyak mentah nasional.

Secara umum, impor minyak mentah selama Januari - Februari 2019 tercatat US$767,68 juta atau turun 70% dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu dengan kinerja senilai US$1.806,3 juta.

Untuk impor crude oil pada Februari juga tercatat US$311,91 juta atau menurun dari Januari dengan nilai impor US$455,76 juta. BPS juga menunjukkan impor minyak mentah Pertamina senilai US$234,9 juta pada Februari  atau turun US$181,7 juta dibandingkan dengan impor minyak mentah bulan sebelumnya. Adapun impor minyak mentah sepanjang Februari didapatkan dari Nigeria dan Arab Saudi.    


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper