Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Sandiaga: UMKM Solusi Lapangan Kerja

Prabowo-Sandi melihat UMKM adalah solusi penciptaan lapangan kerja.
Sandiaga Uno saat debat cawapres di Jakarta pada Minggu (17/3/2019) malam./Antara-Wahyu Putro
Sandiaga Uno saat debat cawapres di Jakarta pada Minggu (17/3/2019) malam./Antara-Wahyu Putro

Bisnis.com, JAKARTA--Calon Wakil Presiden nomor urut 02 Sandiaga Salahuddin Uno mengatakan, Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) adalah solusi untuk menciptakan lapangan kerja.

"Prabowo-Sandi melihat UMKM adalah solusi penciptaan lapangan kerja. UMKM adalah jumlahnya 99,9% dari unit usaha yang dimiliki bangsa ini. Dari total 55 juta unit usaha, UMKM, mereka belum mendapat keberpihakan dari segi kebijakan. Padahal 97% lapangan pekerjaan diciptakan UMKM," ujar Sandiaga dalam Debat Capres, Minggu (17/3/2019).

Untuk meningkatkan keberpihakan kepada UMKM, Sandiaga akan mendorong program OK OCE. Melalui program tersebut, dia akan memberikan pelatihan, pendampingan, bantuan pemasaran, serta kemudahan perizinan.

Selain itu, Sandiaga juga menyinggung masalah keberpihakan pemerintah kepada tenaga kerja lokal. Dia mengkritisi kebijakan pemerintah terkait kemudahan yang diberikan kepada tenaga kerja asing (TKA), salah satunya mencabut kewajiban menguasai bahasa Indonesia. Menurutnya, hal itu memberikan ketidakadilan terhadap tenaga kerja lokal.

"Untuk tenaga kerja asing, kami memiliki konsep yang jelas. Kami akan pastikan siapapun yang kerja di sini harus bisa bahasa Indonesia. Kami pastikan juga jumlah perbandingan tenaga kerja asing dan lokal terukur dengan baik dengan memberikan aspek keadilan," katanya.

"Suatu saat kita harus berpihak. Kalau ada lowongan kerja berikanlah kepada anak-anak kita sendiri. Jangan sampai mereka tersingkirkan dan terasingkan karena adanya tenaga kerja asing," lanjut Sandiaga.

Menanggapi persoalan tenaga kerja asing, Calon Wakil Presiden nomor urut 01 Ma'ruf Amin mengatakan, TKA di Indonesia terkendali.

"TKA hanya dibolehkan pada bidang yang tidak ada tenaga dalam negeri. Saya kira itu kebijakan yang ada," kata Ma'ruf.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper