Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ini Komentar Jokowi Soal Larangan Terbang Sementara Boeing 737 Max 8

Presiden Joko Widodo turut bersuara mengenai larangan terbang sementara atas Boeing 737 Max 8 milik maskapai nasional.
Karyawan Boeing di depan pesawat 737 MAX 8 yang sedang keluar dari jalur produksi di Renton, Washington, Amerika Serikat, pada 13 Maret 2018./Reuters
Karyawan Boeing di depan pesawat 737 MAX 8 yang sedang keluar dari jalur produksi di Renton, Washington, Amerika Serikat, pada 13 Maret 2018./Reuters

Bisnis.com, JAKARTA -- Presiden Joko Widodo turut berkomentar terkait larangan terbang sementara atas pesawat jenis Boeing 737 Max 8 yang dioperasikan oleh maskapai nasional.

"Ya, yang paling penting keselamatan, keamanan dari penumpang harus dinomorsatukan," tegasnya ketika menjawab pertanyaan wartawan di sela-sela berkunjung ke International Furniture Expo di JIExpo Kemayoran, Jakarta, Rabu (19/3/2019).

Seperti diketahui, Kementerian Perhubungan (Kemenhub) mengambil langkah untuk menerbitkan larangan terbang sementara atas pesawat terbang Boeing 737-8 MAX di Indonesia. Saat ini, terdapat 11 unit pesawat jenis tersebut yang harus berhenti beroperasi, yakni 10 unit milik Lion Air dan 1 unit dari Garuda Indonesia.

Direktorat Jenderal (Dirjen) Perhubungan Udara Kemenhub Polana B. Pramesti mengatakan langkah tersebut diambil terkait dengan jatuhnya pesawat Ethiopian Airlines berjenis Boeing 737-8 Max, Minggu (10/3). Kebijakan ini diambil untuk memastikan bahwa pesawat yang beroperasi di Indonesia dalam kondisi laik terbang.

Pengawasan terhadap model Boeing 737-8 Max, kembali ditingkatkan usai kecelakaan tersebut. Pesawat itu hilang kontak beberapa menit setelah lepas landas dari Addis Ababa, Ethiopia dan seluruh penumpang serta kru yang jumlahnya 157 orang meninggal dunia.

Sebelumnya, pesawat jenis serupa yang dioperasikan oleh Lion Air juga jatuh di perairan Karawang, Jawa Barat pada 29 Oktober 2018 dan menewaskan 189 orang. Hingga saat ini, penyebab pasti kecelakaan tersebut sedang dalam investigasi.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Yodie Hardiyan
Editor : Annisa Margrit
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper