Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Luhut Pandjaitan Angkat Bicara tentang Tudingan Pertemuan Rahasia Jokowi & Bos Freeport

Luhut mengakui bahwa Jokowi memang pernah beberapa kali bertemu dengan Moffet. Namun ia menyatakan pertemuan tersebut masih dalam kepentingan nasional tidak pernah ada deal tertentu.
Menteri Koordinator Bidang Maritim Luhut Pandjaitan./Bisnis-Juli Etha Ramaida Manalu
Menteri Koordinator Bidang Maritim Luhut Pandjaitan./Bisnis-Juli Etha Ramaida Manalu

Bisnis.com, JAKARTA - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Bindsar Pandjaitan turut angkat suara perihal pertemuan rahasia antara Presiden Joko Widodo dan Excecutive Chairman Freeport McMoran James Robert Moffet yang disampaikan oleh Mantan Menteri ESDM Sudirman Said.

Luhut mengakui bahwa Jokowi memang pernah beberapa kali bertemu dengan Moffet. Namun ia menyatakan pertemuan tersebut masih dalam kepentingan nasional.

"Bertemu presiden kan sering-sering juga, saya juga bertemu Moffet, nggak ada masalahnya," kata Luhut kepada wartawan di kantor CSIS, Jakarta, Jumat (22/2/2019).

Luhut menegaskan bahwa Jokowi tidak melakukan pertemuan demi kepentingan pribadi atau untuk mencapai kesepakatan yang melanggar aturan. Pertemuan itu, ungkapnya, dilakukan semata-mata untuk kepentingan negara.

"Presiden tidak pernah ada deal [kesepakatan] macam-macam. Beliau selalu dalam koridor kepentingan nasional," tambahnya.

Ia pun enggan membahas lebih lanjut soal pertemuan itu. Mengenai pertemuan di luar jadwal yang disebut oleh Sudirman Said sebagai "pertemuan rahasia", Luhut menyebutnya sebagai hal yang tidak penting dan melabelinya "kurang kerjaan".

Bola panas pertemuan antara Jokowi dan Bos Freeport, Jim Moffet pertama kali bergulir ketika Sudirman Said, Tim BPN Prabowo-Sandi sekaligus mantan Menteri ESDM mengungkap pertemuan rahasia yang dilakukan keduanya.

Ia menyatakan pertemuan itu terjadi di tengah renegosiasi perpanjangan kontrak perusahaan pada Oktober 2015.

"Saya ungkap ini karena ini hak publik untuk mengetahui di balik keputusan ini," ujar Said dalam diskusi di Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Rabu (20/2/2019).

Menurut Said, pertemuan berlangsung tak terjadwal di agenda presiden yang disusun Sekretariat Negara pada 6 Oktober 2015. Said yang masih menjabat Menteri ESDM kala itu, diminta ajudan Presiden untuk ke Istana Merdeka, Jakarta, pada pagi.

Adapun, Said menyampaikan, Jokowi tanpa banyak berbasa-basi memintanya mempercepat proses renegosiasi kontrak Freeport.

Presiden Joko Widodo menanggapi enteng tuduhan Sudirman Said yang menyebut adanya pertemuan rahasia Jokowi dengan James Robert Moffett, Chairman Freeport-McMoRan, Inc.

"Enggak sekali dua kali ketemu, gimana sih kok diam-diam. Ya, ketemu bolak-balik, enggak ketemu sekali dua kali," jelasnya selepas menghadiri acara pembukaan pelatihan saksi TKN Jokowi-Ma'ruf di Hotel El Royal, Kelapa Gading, Jakarta Utara, Rabu (20/2/2019).

Presiden yang kerap mengenakan kemeja putih dengan lengan baju tergulung ini menegaskan pertemuan tersebut merupakan permintaan perpanjangan kontrak dari pihak PT Freeport Indonesia.

Tetapi Jokowi menegaskan bahwa keinginannya untuk divestasi saham PT Freeport Indonesia telah bulat. Sebagaimana diketahui, Indonesia akhirnya bisa menguasai 51% saham PT Freeport Indonesia atau menjadi pemegang saham mayoritas melalui PT Indonesia Asahan Alumunium (Inalum) Persero.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper