Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pengelolaan Limbah Terpadu Dinilai Perlu Dikembangkan

Pengelolaan limbah kerap dipandang sebagai proses kotor sehingga tidak menjadi perhatian pelaku bisnis dan masyarakat. Pandangan tersebut dinilai dapat diubah dengan pengembangan pengelolaan limbah yang terpadu.
Foto udara limbah pabrik yang dibuang di Daerah Aliran Sungai (DAS) Citarum, Rancamanyar, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Minggu (3/2/2019)./ANTARA-Raisan Al Farisi
Foto udara limbah pabrik yang dibuang di Daerah Aliran Sungai (DAS) Citarum, Rancamanyar, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Minggu (3/2/2019)./ANTARA-Raisan Al Farisi

Bisnis.com, JAKARTA – Pengelolaan limbah kerap dipandang sebagai proses kotor sehingga tidak menjadi perhatian pelaku bisnis dan masyarakat. Pandangan tersebut dinilai dapat diubah dengan pengembangan pengelolaan limbah yang terpadu.

Hal tersebut disampaikan Direktur Utama PT Arah Environmental Indonesia Gufron Mahmud dalam peluncuran produk ECOFREN, Kamis (21/02/2019) di Jakarta. Dia menjelaskan kesadaran masyarakat mengenai pengelolaan limbah perlu terus didorong.

Untuk meningkatkan kesadaran tersebut, jelas Gufron, perlu dikembangkan sistem pengelolaan limbah yang terpadu mulai dari proses pemilahan dan pengemasan limbah hingga pengolahan yang sesuai prosedur.

"Masalah pengolahan limbah itu selain pengelolaan juga soal distribusi, bagaimana limbah-limbah tersebut bisa terkelola dan terdistribusikan dengan baik ke fasilitas pengolahan," ujar Gufron, Kamis (21/02/2019).

Dia menjelaskan pengelolaan limbah penting karena sejalan dengan Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup, serta Peraturan Pemerintah Nomor 101 Tahun 2014 tentang Pengelolaan Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun.

Gufron menyampaikan, produk ECOFREN yang ditawarkan perusahaannya merupakan salah satu metode pengolahan limbah terpadu yang dapat dikembangkan. Produk itu menyuguhkan sistem pengolahan limbah untuk perkantoran, gedung, hingga sarana komersial lain.

PT Arah saat ini melakukan pengolahan limbah bahan berbahaya beracun (B3) yang mencakup lebih dari 90 jenis limbah. Gufron menjelaskan limbah-limbah tersebut kerap dihasilkan bukan hanya dari industri, tetapi juga dari hunian, perkantoran, dan sarana komersil lainnya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper