Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Modal Asing terus Mengalir, Rupiah pun Kian Menguat dan Stabil

Bank Indonesia (BI) melihat rupiah akan terus bergerak stabil dan cenderung menguat seiring aliran modal asing yang terus masuk ke Indonesia.
Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo di sela-sela jumpa pers terkait Rapat Dewan Gubernur (RDG), di Jakarta, Kamis (17/1/2019)./Bisnis-Nurul Hidayat
Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo di sela-sela jumpa pers terkait Rapat Dewan Gubernur (RDG), di Jakarta, Kamis (17/1/2019)./Bisnis-Nurul Hidayat

Bisnis.com, JAKARTA—Bank Indonesia (BI) melihat rupiah akan terus bergerak stabil dan cenderung menguat seiring aliran modal asing yang terus masuk ke Indonesia.

Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo menuturkan investor asing terus tumbuh berinvestasi di Indonesia, terutama di pasar portofolio.

Dari catatan BI, investasi asing di portofolio hingga 24 Januari mencapai Rp19,2 triliun (year to date/ytd). Adapun, rinciannya sekitar Rp8,02 triliun ke SBN dan sekitar Rp12,07 triliun ke pasar saham, sementara sisanya masuk ke pasar obligasi korporasi swasta. 

"Jadi, ini kembali lagi confidence terhadap prospek ekonomi Indonesia, confidence terhadap kebijakan-kebijakan ekonomi Indonesia, baik yang ditempuh pemerintah, BI, dan OJK," papar Perry, Jumat (25/1/2019). 

Ke depannya, Perry yakin kegiatan ekonomi Indonesia itu akan terus meningkat seiring dengan kembali masuknya aliran modal asing ke Indonesia. 

Di tengah kondisi global yang tidak menentu, Perry melihat aliran portofolio asing yang masuk ke dalam pasar dalam negeri cukup besar dibandingkan dengan negara lain.

Alhasil, nilai tukar rupiah terus stabil dengan kecenderungan menguat.  Penguatan ini terjadi karena aliran modal asing yang masuk berhasil menambah pasokan ke pasar valas. 

Selain itu, konsistensi dari kebijakan ekonomi, baik pemerintah, BI, dan OJK, serta instansi terkait yang terus didorong cukup membantu. 

Sementara, faktor lain adalah kenaikan bunga FFR yang lebih rendah dan mekanisme pasar valas yang terus tumbuh baik di pasar spot forward maupun di pasar domestic nondelivery forward (DNDF). 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Hadijah Alaydrus
Editor : Sutarno
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper