Bisnis.com, JAKARTA--Di tengah ancaman perlambatan ekonomi global, peluang pemerintah untuk menurunkan defisit transaksi berjalan hingga ke kisaran 2,5% terhadap PDB terbuka lebar dengan menekan impor dan memperbaiki neraca jasa.
Ekonom CORE Indonesia Piter R. Abdullah menuturkan menurunkan defisit transaksi berjalan ke kisaran 2.5% sebenarnya tidak terlalu sulit, meskipun kondisi keuangan global mengalami perlambatan pertumbuhan.
"Utamanya perbaiki neraca perdagangan," tegas Piter, Rabu (23/1).
Pertama, pemerintah harus mengerem laju pertumbuhan impor barang sehingga ada peluang neraca perdagangan bisa surplus. Kedua, dia berharap pemerintah serius memperbaiki neraca jasa. Ini bisa dilakukan dgn meningkatkan jumlah kedatangan wisatawan mancanegara.
Di sisi lain, perbaikan neraca dagang bisa juga dengan memperbaiki industri perkapalan dan industri keuangan yang mendukung perdagangan internasional.
Namun, Piter meyakini penurunan impor yang akan paling berpengaruh. "Menekan impor adalah pilihan yang paling realistis di tengah pelemahan global," ungkap Piter.