Bisnis.com, JAKARTA -- Sebanyak 11 trayek tol laut ditugaskan kepada BUMN, sedangkan tujuh sisanya akan dilelang untuk swasta.
Berdasarkan data Direktorat Lalu Lintas dan Angkutan Laut Ditjen Perhubungan Laut Kementerian Perhubungan, lima trayek akan dioperasikan oleh PT Pelni (Persero), dua trayek oleh PT ASDP Indonesia Ferry (Persero), dan 4 trayek oleh PT Djakarta Lloyd (Persero).
Rute yang dioperatori Pelni mencakup Belawan-Malahayati-Sabang-Tapak Tuan-Belawan PP (T-1), Tanjung Priok-Tarempa-Selat Lampa-Penagi-Serasan-Midai-Tanjung Priok (T-3), Bitung-Tagulandang-Tahuna-Melangoane-Miangas-Marore-Bitung (T-5), Tidore-Morotai-Buli-Maba-P. Gebe-Tidore (T-10), dan Tanjung Perak-Makassar-Bitung-Tidore-Tanjung Perak (H-1).
Sementara itu, ASDP akan mengoperatori trayek Teluk Bayur-Sinabang-Gunung Sitoli-Mentawai (Sikakap)-Teluk Bayur (T-2) dan Makassar-Polewali-Belang-belang-Sangatta-Nunukan/Sebatik-Makassar (T-4).
Berikutnya, Djakarta Lloyd akan melayani rute Bitung-Pagimana-Bunta-Mantangisi-Parigi/Tinombo-Tilamuta-Bitung (T-6), Makassar-Selayar-Jampea-Ps Wajo-Raha-Makassar (T-7), Kendari-Lameruru-Bungku-Kolonodale-Luwuk-Kendari (T-8), dan Tanjung Perak-Makassar-Kendari-Tanjung Perak (H-4).
Adapun tujuh trayek yang akan dilelang bagi swasta mencakup Tanjung Perak-Oransbari-Waren-Teba-Ambon-Tanjung Perak (T-9), Tanjung Perak-Fak Fak-Kaimana-Timika-Agats-Boven Digoel-Tanjung Perak (T-11), Saumlaki-Larat-Teba-Moa-Kisar-Kalabahi-Saumlaki (T-12), Tenau-Rote-Sabu-Lamakera-Tenau (T-13), Tenau-Lewoleba-Tabilota-Larantuka-Marapokot-Tenau (T-14), Tanjung Perak-Wanci-Namlea-Namrole-Tanjung Perak (H-2), dan Tanjung Perak-Tenau-Saumlaki-Dobo-Tanjung Perak (H-3).
Seluruh trayek itu akan dilayani oleh 19 kapal, baik kapal milik operator maupun kapal milik pemerintah.
Pemerintah tahun ini mengalokasikan subsidi Rp222 miliar untuk program tol laut, hanya sekitar separuh dari anggaran tahun lalu yang mencapai Rp447,6 miliar. Seluruh rute yang dioperatori BUMN akan menerima subsidi operasional kapal. Sebagian rute yang dioperatori swasta nantinya menerima subsidi operasional kapal, sedangkan sebagian lainnya disuntik subsidi kontainer.