Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kaltim Parna Industri Tunda Bangun Pabrik Abu Soda, Mengapa?

PT Kaltim Parna Industri menunda pembangunan pabrik soda ash atau abu soda berkapasitas 300.000 ton per tahun.

Bisnis.com, JAKARTA--PT Kaltim Parna Industri menunda pembangunan pabrik soda ash atau abu soda berkapasitas 300.000 ton per tahun.

Pabrik milik KPI ini digadang-gadang sebagai pabrik abu soda pertama di Indonesia. Sebelumnya, Direktur Utama KPI Charles Simbolon menyatakan peletakkan batu pertama atau ground breaking akan dilaksanakan sebelum 2019.

Hari Supriyadi, Direktur Produksi KPI, menuturkan hingga kini realisasi pembangunan pabrik tersebut belum dilaksanakan, khususnya dikarenakan kondisi perekonomian global dan kondisi bisnis abu soda yang belum mendukung.

"KPI memandang perlu untuk melakukan kajian kelayakan proyek kembali," ujarnya kepada Bisnis, Kamis (10/1/2019).

Dalam rencana pembangunan pabrik ini, KPI menggandeng PT Petrokimia Gresik dan satu perusahaan asing, yang memiliki teknologinya. Lokasi yang direncanakan, pabrik ini dibangun di Gresik, Jawa Timur, dengan pertimbangan menghemat biaya logistik bahan baku yang masih diimpor, yaitu garam industri, yang sebagian besar dikirim dari Australia dan India.

Rencana pembangunan abu soda tersebut dilatar belakangi oleh kebutuhan nasional yang telah mencapai lebih dari satu juta ton dan keseluruhannya masih dipenuhi oleh produk impor. Perkiraan investasi untuk pendirian pabrik abu soda lengkap dengan fasilitas pendukung seperti pergudanhan dan pelabuhan sekitar US$300 juta atau Rp4,5 triliun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Maftuh Ihsan

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper