Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pemanfaatan Dana Desa akan Bergeser ke Pembangunan Manusia

Pemerintah akan mengarahkan penggunaan dana desa ke skema padat karya dan meningkatkan porsi pemberdayaan masyarakat.
Menteri Desa, PDT dan Transmigrasi Eko Sandjojo meninjau pelebaran jalan untuk menunjang pertumbuhan ekonomi masyarakat di Desa Gemaharjo, Kecamatan Tegalombo, Kabupaten Pacitan, Jawa Timur, Selasa (26/6/2018). /Kemendes
Menteri Desa, PDT dan Transmigrasi Eko Sandjojo meninjau pelebaran jalan untuk menunjang pertumbuhan ekonomi masyarakat di Desa Gemaharjo, Kecamatan Tegalombo, Kabupaten Pacitan, Jawa Timur, Selasa (26/6/2018). /Kemendes

Bisnis.com, JAKARTA -- Pemerintah akan mengarahkan penggunaan dana desa ke skema padat karya dan meningkatkan porsi pemberdayaan masyarakat.
 
Kebijakan dana desa telah bergulir sejak 2015 dengan jumlah pagu yang terus meningkat. Pada 2015, pagu anggarannya sebesar Rp20,8 triliun, kemudian bertambah menjadi Rp46,9 triliun pada 2016.

Pada 2017, angkanya naik menjadi Rp60 triliun, lalu kembali bertambah menjadi Rp60 triliun pada tahun ini. Untuk tahun depan, anggarannya sebesar Rp70 triliun.
 
Berdasarkan data Kementerian Keuangan (Kemenkeu), setidaknya setiap desa mendapatkan dana desa sebesar Rp934 juta pada 2019.
 
Direktur Pembiayaan dan Transfer non Dana Perimbangan Direktorat Jenderal Perimbangan Keuangan (DJPK) Kemenkeu Ubaidi Socheh Hamidi mengungkapkan pemerintah akan melanjutkan program padat karya tunai dalam pemanfaatan dana desa 2019. 
 
"Pemanfaatan dana desa tahun anggaran (TA) 2019 akan diarahkan untuk melanjutkan skema padat karya tunai tunai, meningkatkan porsi pemanfaatan dana desa untuk pemberdayaan masyarakat," ungkapnya kepada Bisnis, Senin (10/12/2018).
  
Ubaidi menerangkan dalam tiga tahun terakhir dana desa lebih banyak untuk bidang pembangunan infrastruktur publik desa yang berkisar 83%-87%, sedangkan untuk bidang pemberdayaan hanya berkisar 7%-12%. Pada 2019, bidang pemberdayaan masyarakat akan ditingkatkan.
 
"Kalau persentase [kenaikannya] tidak ditentukan dari pusat karena kondisi masing-masing desa berbeda satu dengan yang lainnya. Persentase tadi itu adalah berdasarkan data realisasi pemanfaatan dana desa tahun 2015-2017," jelasnya. 
 
Selain itu, dana desa akan mengarah pada peningkatan perekonomian desa melalui optimalisasi peran Badan Usaha Milik Desa (BUMDes), serta memperkuat kapasitas perangkat desa dan pendamping desa untuk mendukung pengelolaan dana desa lebih yang lebih optimal, efektif,  dan akuntabel.
 
Ubaidi menuturkan distribusi dana desa pada 2019 akan terbagi menjadi empat kategori yakni kategori desa yang mendapatkan Rp600 juta-Rp800 juta sebanyak 26.027 desa, kategori Rp800 juta-Rp1 miliar sebanyak 29.347 desa, kategori Rp1 miliar-Rp1,2 miliar sebanyak 10.127 desa, dan di atas Rp1,2 miliar sebanyak 9.452 desa. Total desa yang mendapatkan dana desa sebanyak 74.953 desa. 
 
Kategori tersebut didasarkan pada perhitungan alokasi dasar, afirmasi yang memperhatikan kategori desa tertinggal dan desa sangat tertinggal, serta alokasi formula yang di antaranya memperhitungkan jumlah penduduk, penduduk miskin, dan luas wilayah.
 
Sejumlah indikator diklaim menjadi indikasi keberhasilan dana desa tersebut, di antaranya Rasio Gini perdesaan yang menurun dari 0,34 pada 2014 menjadi 0,32 pada 2018, sedangkan jumlah penduduk miskin desa menurun menjadi 15,81 juta pada 2018 sementara pada 2014 sebanyak 17,37 juta jiwa. 
 
Sejumlah pembangunan fisik pun tercatat sebagai hasil penggunaan dana desa sepanjang 2015-semester I/2018, di antaranya pembangunan jalan desa 158.619 kilometer (km), fasilitas Mandi Cuci Kakus (MCK) 177.991 unit, embung sebanyak 3.026 unit, dan posyandu sebanyak 18.476 unit.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper