Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pungutan Ekspor Sawit Dinolkan agar Petani tak Susah

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Panjaitan mengklaim Presiden Joko Widodo tidak ingin petani dan keluarga mereka  susah di saat harga minyak sawit yang menurun belakangan ini.
Petani memindahkan kelapa sawit hasil panen ke atas truk di Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, Rabu (4/4/2018)./JIBI-Rachman
Petani memindahkan kelapa sawit hasil panen ke atas truk di Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, Rabu (4/4/2018)./JIBI-Rachman

Bisnis.com, JAKARTA - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Panjaitan mengklaim Presiden Joko Widodo tidak ingin petani dan keluarga mereka  susah di saat harga minyak sawit yang menurun belakangan ini.

Menurutnya, dampak penurunan harga minyak sawit ini juga akan dirasakan oleh rakyat kecil. Seperti diketahui, menurut data pemerintah, harga minyak sawit telah menyentuh level US$420 per ton pada saat ini dibandingkan dengan US$520 per ton beberapa waktu lalu.

Seiring penurunan harga minyak sawit itu, pemerintah melalui Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian mengumumkan kebijakan penurunan pungutan ekspor minyak sawit menjadi nol dari sebelumnya sekitar US$50 per ton. "Intinya rakyat jangan susah," kata Luhut ketika ditemui di Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (26/11/2018).

Menurutnya, penurunan pungutan ekspor minyak sawit itu akan diberlakukan dalam kurun waktu sekitar 6 bulan. Setelah 6 bulan, menurutnya, pemerintah akan memperhatikan kondisi pasar minyak sawit.

Luhut mengatakan penurunan harga minyak sawit itu kini menjadi isu global. Dengan demikian, pemerintah akan berusaha menyesuaikan diri dengan perubahan dunia yang cepat tersebut.

Seperti diketahui, selama ini pemerintah memungut dana dari industri minyak sawit, termasuk dari kegiatan ekspor mereka. Dana itu dikelola oleh Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS).

Luhut mengatakan BPDPKS kini mengelola dana sekitar Rp30 triliun di mana dananya berasal dari pungutan dari industri sawit. "Kita kan punya Rp30 triliun lebih dana di situ. Presiden juga minta, bisa nggak digunakan untuk membantu petani-petani kecil itu," kata Luhut.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Yodie Hardiyan
Editor : Sutarno
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper