Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Harga Karet Anjlok, Petani Bengkulu Tebang Pohon untuk Dijual Jadi Kayu Bakar

Gara-gara harga getah karet di Kabupaten Mukomuko Bengkulu anjlok hingga 38 persen ke Rp4.000 per kilogram,  petani memilih menebang pohon karet mereka untuk dijual sebagai kayu bakar.
Getah pohon karet/Istimewa
Getah pohon karet/Istimewa

Bisnis.com, JAKARTA – Gara-gara harga getah karet di Kabupaten Mukomuko Bengkulu anjlok hingga 38 persen ke Rp4.000 per kilogram,  petani memilih menebang pohon karet mereka untuk dijual sebagai kayu bakar.

 Kalangan petani kebun karet di Kecamatan Penarik, Kabupaten Mukomuko, Bengkulu, memilih menebangi pohon-pohon karet miliknya akibat semakin turunnya harga jual getah karet di wilayah itu. "Kami menebangi sekitar 250 batang pohon karet di lahan seluas dua hektare sejak dua minggu yang lalu," kata Yadi, wargaDesa Suka Maju, Kecamatan Penarik di Mukomuko, Kamis (30/8/2018) seperti dilaporkan Antara.

Ini sebuah ironi bagi Bengkulu yang menjadi salah satu sentra karet di Indonesia.

Menurut Yadi, tidak hanya petani kebun karet di Desa Suka Maju saja yang menebangi pohon-pohon karet miliknya, termasuk petani di Desa Sumber Mulya dan Desa Wonosobo, Kecamatan Penarik.

Kemudian, batang pohon-pohon karet tersebut dijual ke tukang pembuat gula dan ke rumah makan di wilayah tersebut. Petani setempat menjual kayu-kayu karet dengan harga sekitar Rp500.000 per satu rit mobil.

Ia mengatakan, mayoritas petani di wilayah ini memilih menebangi pohon-pohon karet itu akibat semakin turunnya harga jual getah karet di wilayah itu dari sebesar Rp6.000 Rp6.500 per kilogram menjadi Rp4.000/kg.

Selain itu, lanjut Yadi, selama ini semakin tidak menentunya harga jual getah karet di tingkat petani setempat. Ia menyatakan, mayoritas petani di wilayah ini karena kesal mengapa harga getah karet tidak pernah diperjuangkan.

"Harga sawit diperjuangkan, sedangkan harga getah karet tidak pernah diperjuangkan," ujarnya. Untuk sementara ini, ia menyatakan, petani setempat belum memikirkan tanaman pengganti pohon karet yang telah ditebang tersebut.

Lesunya kegiatan perkebunan karet di Mukomuko tidak linier dengan penurunan harga karet dunia. Harga karet di pasar dunia turun tajam  Selasa (28/8/2018).

Harga karet untuk pengiriman Januari 2019, kontrak teraktif di Tokyo Commodity Exchange (Tocom), ditutup anjlok 2,62%  di 170,70 yen per kg.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Newswire
Editor : Sutarno
Sumber : Antara

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper