Bisnis.com, JAKARTA -- Konsultan properti mencatat sepanjang kuartal I/2018 terdapat pasokan baru kondominium 6.400 unit hingga mencatatkan total pasokan mencapai 144.000 unit.
Kepala Departemen Riset Savills Indonesia Anton Sitorus mengatakan total 144.000 unit itu beredar hampir untuk semua segmen kelas menengah bawah sampai kelas menengah atas.
Adapun pasokan terbesar berada di Jakarta Utara sampai 20%, Jakarta Barat 20%, dan 19% di Central Business District (CBD) atau pusat bisnis. Sisanya, 19% pasokan berada di Jakarta Selatan, 15% di Jakarta Pusat, dan 7% di Jakarta Timur.
"Potensi pertumbuhan properti kita lihat masih ada di Jakarta Timur," ujar Anton di Panin Tower Senayan, Rabu (29/8/2018).
Meskipun begitu, katanya, kondisi saat ini distribusi pasokan di masa yang akan datang di Jakarta Barat sekitar 31%, sementara di Jakarta Selatan mencapai sekitar 24%. Secara historis, sepanjang 2013-2017, rata-rata pasokan kondominium di Jakarta sekitar 9.700 unit. Ada pun Savills memprediksi jika properti membaik pasca Pilpres, pasokan kondominium mendatang sampai 2021 bisa mencapai 65.700 unit.
Namun, rasio penjualan kondominium pada semester I/2018 ini masih lebih kecil ketimbang semester I/2017 lalu. Ada pun total penjualan kondominium semester I/2018 ini baru mencapai 65% khususnya pada segmen upper-middle kondominium.
Baca Juga
Penjualan terbesar kedua ada di segmen middle-end kondominium, dan ketiga adapah lower-middle kondominium. Anton menyebut angka total penjualan kondominium diperkirakan mencapai 1.350 unit, dengan kenaikan harga sangat tipis, hanya 0,7%.