Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kadin: Pengembang Rumah MBR Perlu Dapat Subsidi

Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia mendukung kebijakan insentif yang telah dikeluarkan Bank Indonesia untuk mendongkrak kinerja sektor properti.
Ketua Umum Kadin Indonesia Rosan P. Roeslani ./JIBI-Dedi Gunawan
Ketua Umum Kadin Indonesia Rosan P. Roeslani ./JIBI-Dedi Gunawan

Bisnis.com, JAKARTA--Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia mendukung kebijakan insentif yang telah dikeluarkan Bank Indonesia untuk mendongkrak kinerja sektor properti.

Rosan P. Roeslani, ketua umum Kadin menyebut dengan pelonggaran kebijakan relaksasi aturan loan to value (LTV) atau financing to value (FTV) dapat mendorong pertumbuhan Kredit Pemilikan Rumah (KPR).

"Adapun di tengah ancaman kredit macet akibat kebijakan kenaikan suku bunga acuan BI. Cara BI tersebut dapat mendorong daya beli konsumen sehingga tidak takut untuk mengambil KPR," katanya akhir pekan lalu.

Rosan mengungkapkan cara pemerintah ini, dengan perbaikan ltv ini sudah tepat. Kadin sebutnya juga erlibat langsung diskusi dengan BI dan menyadari bahwa  kendala utama dalan membeli rumah saat ini adalah uang muka atau DP.

Selain itu hal ini imbuh dia juga akan membantu pengembang atau asosiasi penyediaan perumahan dan permukiman supaya lebih ekspansif mencari debitur.

Rosan menambahkan pengembang rumah bersubsidi juga seharusnya mendapatkan subsidi dan suku bunga murah dan bukan sebaliknya, sehingga Kadin juga  mengharapkan perbankan nasional bisa berikan suku bunga yang menarik dan insentif perpajakan untuk pengembang sebab kebutuhan perumahan juga masihlah besar.

Adapun terkait asosiasi bentukan baru seperti Himpunan Pengembang Permukiman dan Perumahan Rakyat (Himpera), Rosan berharap komitmen asosiasi dalam mendukung program pemerintah untuk menyediakan hunian yang layak dan berkualitas. Bersama asosiasi lainnya, dia berharap agar Himperra dapat menjadi motor bagi tercapainya program sejuta rumah.

"Target pemerintah untuk bangun satu juta rumah memang dibutuhkan kerjasama dan konsolidasi semua pihak. Kami harapkan asosiasi pengembang bisa menjadi advokasi, komunikasi dan tukar pikiran agar bagaimana kita ciptakan pengadaan pemukiman yang sangat dibutuhkan masyarakat kita," tekannya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper