Bisnis.com, DENPASAR -- PT Angkasa Pura I (Persero) meminta kontraktor seluruh proyek yang mendukung penyambutan delegasi Annual Meeting IMF-World Bank 2018 di Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai untuk menyelesaikan pekerjaannya sebelum acara tersebut dimulai pada Oktober 2018.
Direktur Utama Angkasa Pura (AP) I Faik Fahmi mengatakan fasilitas untuk perhelatan Annual Meeting IMF-World Bank 2018 merupakan proyek prioritas. Pembangunan fasilitas ini juga sebagai upaya untuk meningkatkan kapasitas Bandara Ngurah Rai yang semula hanya 24 juta penumpang per tahun menjadi 37 juta penumpang per tahun.
Hingga pekan ketiga Agustus 2018, pembangunan pekerjaan pengembangan fasilitas Bandara Ngurah Rai telah melewati hampir keseluruhan tahapan pembangunan. Untuk pembangunan Paket I, yaitu pematangan lahan sisi barat dan pembangunan apron barat, realisasi pembangunan mencapai 59,22%.
Untuk konstruksi apron timur dan pemindahan Sewage Treatment Plant (STP) yang termasuk dalam Paket 2, realisasi pembangunan telah mencapai 92,71%. Adapun untuk pembangunan Gedung VVIP, Base Ops TNI AU, dan penggantian Line Maintenance Airlines yang tergabung dalam Paket 3, pengerjaannya telah mencapai 86,74%.
“Dengan selesainya pembangunan apron barat dan apron timur yang memiliki 10 parking stand baru, diharapkan proses verifikasi oleh Direktur Jenderal (Dirjen) Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan dapat dirampungkan pada pertengahan September 2018," jelasnya dalam keterangan resmi, Sabtu (25/8/2018).
Tambahan satu parking stand tersebut dapat dioperasikan sebelum Annual Meeting IMF-World Bank 2018 pada Oktober 2018. Hal tersebut juga diharapkan mampu meningkatkan kunjungan turis ke Bali untuk mencapai target wisatawan yang ditetapkan oleh Kementerian Pariwisata (Kemenpar).
Di luar paket utama pekerjaan pengembangan fasilitas di Bandara Ngurah Rai, terdapat proyek pembangunan gedung parkir mobil bertingkat yang rencananya akan dioperasikan secara fungsional tiga lantai pada Oktober 2018. Proyek ini akan menambah kapasitas parkir kendaraan roda empat sebanyak 546 mobil.
Faik mengingatkan seluruh kontraktor untuk tidak hanya mengejar target penyelesaian proyek. Kualitas pekerjaan merupakan hal yang sangat penting.
Kontraktor diharapkan lolos tahap verifikasi sehingga fasilitas yang dikerjakan nantinya bisa digunakan.
"Saya turun langsung dan memberikan perhatian khusus untuk memastikan seluruh proyek diselesaikan sesuai target yang telah disepakati bersama karena ini menyangkut reputasi Indonesia," paparnya.