Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

AS dan China Akan Lanjut Rundingkan Isu Perdagangan

Pejabat AS dan China dijadwalkan untuk melanjutkan pembicaraan perdagangan pada Rabu (22/8/2018) kendati Presiden AS Donald Trump pesimis terkait hasilnya.
Presiden AS Donald Trump berinteraksi dengan Presiden China Xi Jinping ./.Reuters-Carlos Barria TPX
Presiden AS Donald Trump berinteraksi dengan Presiden China Xi Jinping ./.Reuters-Carlos Barria TPX

Bisnis.com, JAKARTA – Pejabat AS dan China dijadwalkan untuk melanjutkan pembicaraan perdagangan pada Rabu (22/8/2018) kendati Presiden AS Donald Trump pesimis terkait hasilnya.

Wakil Menteri Perdagangan China Wang Shouwen dijadwalkan akan bertemu dengan Penasihat Menteri Keuangan untuk Urusan Internasional AS David Malpass pada Rabu (22/8/2018) dan Kamis (23/8/2018).

China berharap diskusi dapat berjalan dengan tenang dan seimbang, supaya hasil yang didapat menjadi adil dan dapat dipercaya.

“China dan AS telah mulai berkonsultasi dan tentu saja kita bersama berharap untuk hasil yang baik,” kata Juru Bicara Menteri Luar Negeri China Lu Kang, seperti dikutip Bloomberg, Selasa (22/8/2018).

Lu menambahkan bahwa dia tidak ingin membuat pernyataan maupun perincian mengenai pembicaraan yang telah berlangsung.

“Kami berharap keduabelah pihak dapat duduk bersama dan mendiskusikan hasil yang menguntungkan keduanya,” ujarnya.

Di sisi lain, Trump sempat menyampaikan bahwa dia tidak berharap banyak untuk pertemuan ini. Pejabat Pemerintahan AS pun sebagian besar tidak banyak memberikan komentar terkait pembicaraan tersebut.

“Ada pembicaraan yang masih berlangsung antar perwakilan kedua pemerintahan [AS dan China],” kata seorang pejabat Gedung Putih namun menolak berkomentar mengenai pesimisme Trump sebelumnya.

Adapun pertemuan di level pejabat menengah tersebut diharapkan dapat memberikan bingkai kerja untuk negosiasi lebih lanjut menjelang kedua negara merealisasikan ancaman tarifnya pada Kamis (23/8/2018).

Pertemuan itu juga menjadi negosiasi resmi yang pertama kali sejak Menteri Perdagangan AS Wilbur Ross dan Penasihat Ekonomi China Liu He bertemu di Beijing pada Juni.

Kala itu, setelah menyetujui sejumlah konsensus pada Mei, Beijing percaya bahwa AS tidak akan jadi memberlakukan tarif-tarifnya. Namun, kurang dari sepuluh hari setelah perundingan berakhir, Gedung Putih mengumumkan bahwa rencana tarifnya tetap akan diberlakukan.

Scott Kennedy, Direktur untuk Studi China di Center for Strategic and International Studies, menjelaskan bahwa sejauh ini ekspektasi sangat rendah di kedua belah pihak.

Adapun, Trump telah mengancam bakal meresmikan tarif impor untuk produk impor asal China yang nilainya mencapai US$500 miliar pada Kamis (23/8/2018). 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Dwi Nicken Tari
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper