Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Para Pelaku Bisnis Dagang-El Makin Seriusi Segmen FMCG

Berbagai pelaku usaha perdaganagn elektronik optimistis tren peningkatan jual beli produk kebutuhan sehari-hari atau fast moving consumer goods (FMCG) secara daring akan berlanjut.

Bisnis.com, JAKARTA — Berbagai pelaku usaha perdaganagn elektronik optimistis tren peningkatan jual beli produk kebutuhan sehari-hari atau fast moving consumer goods (FMCG) secara daring akan berlanjut. 

 "Kami melihat ada tren peningkatan transaksi setiap bulannya dan puncaknya terjadi selama Ramadan 2018, khususnya saat promo flash deal di Bukalapak," kata Corcomm Manager Bukalapak Evi Andarini, Rabu (6/6/2018).

 Sebagai gambaran, katanya, jika dibandingkan dengan Ramadan tahun lalu peningkatan jumah transaksi FMCG mencapai lebih dari 100%, sedangkan dibandingkan dengan bulan pra-Ramadan tahun ini peningkatan transaksi tercatat lebih dari 20%.

 Dia menambahkan, nemasuki hari ke-21 Ramadan, semua pembelian produk FMCG mengalami peningkatan rata-rata hampir 50% dibandingkan bulan biasanya.

 Adapun, peningkatan transaksi tertinggi terjadi di kategori makanan yang mencapai dua kali lipat dari bulan sebelumnya. Peningkatan penjualan tertinggi lainnya adalah untuk kategori perlengkapan bayi, rumah tangga, dan perawatan kecantikan. 

 Menurutnya, tren meningkatnya jual beli FMCG secara daring juga diperkuat data eksternal dari Kantar World Panel, yang menunjukkan penjualan FMCG di pasar global secara daring diprediksi meningkat 4%–10% tahun ini.

 Untuk mengantisipasi tingginya permintaan, Bukalapak bekerjasama dengan ritel modern melalui skema penjualan offline to online (O2O). Beberapa ritel modern juga telah membuka toke resminya di Bukalapak. 

 Pemain lain, Alfacart.com juga mulai menggarap pasar FMCG dengan menggaet situs dagang-el lain sebagai agregator untuk memasok dan mengantar logistik.

 Direktur Alfacart.com Bambang Setiawan Djojo mengaku memiliki strategi untuk tidak lagi berkompetisi tetapi memperbesar kolaborasi dengan semua pemain besar seperti Lazada, Shopee,  dan Bukalapak.

 "Alfacart.com berfokus menjadi agregator bagi pemain dagang-el lain untuk produk kebutuhan sehari-hari," jelasnya. 

 Dia mengatakan semakin populernya belanja FMCG melalui toko daring dipicu oleh pergeseran preferensi konsumen usia produktif cenderung memilih cara belanja termudah yaitu secara online. "Pasarnya ada dan akan semakin besar," ujarnya. 

 Bambang menjabarkan, pada 2017, jual beli produk FMCG daring secara global bertumbuh lima kali lebih cepat dibandingkan secara luring, yaitu sebesar 22,2%  berbanding 4,2%.

 Namun, di Indonesia kontribusi belanja daring untuk kategori produk FMCG ini dinilai masih belum signifikan, yaitu hanya 0,3% dari total transaksi daring senilai Rp75 triliun pada tahun lalu.

Selama ini, lanjutnya, belanja daring di Indonesia masih didominasi oleh produk-produk slow moving yang memiliki rentang laba yang lebih besar dibandingkan dengan produk-produk FMCG. 


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Agne Yasa

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper