Bisnis.com, JAKARTA—Lotte Group sebagai invetor asing memandang fundamental ekonomi Indonesia masih kuat bagi perusahaan untuk menanamkan modalnya, kendati beberapa bulan ini nilai tukar rupiah merosot.
Kang Woo Lee, Chief Representative Indonesia Office Lotte E&C mengatakan kondisi saat ini berbeda jauh saat krisi ekonomi pada 1998.
“Melihat kondisinya sekarang masih berbeda jauh dengan 1998. Fundamental masih kuat. Masih dalam kondisi aman. Tapi kalau nilai tukar terus naik ke depannya kami mungkin berpikir sedikit waspada,” katanya kepada Bisnis dikutip Kamis (24/5/2018).
Adapun, beberapa rencana ekspansi juga telah disiapkan perusahaan setelah berekspansi secara perdana di bidang properti. Lotte Group asal Korea Selatan pun menargetkan dua proyek setiap tahunnya yang bisa digarap di pasar Indonesia.
Seperti diketahui Grup peritel ini akan mengembangkan sayap propertinya dengan menandatangani perjanjian kerja sama dengan Vasanta Group untuk membangun proyek apartemen di Alam Sutera senilai Rp2 triliun.
Kang Woo Lee mengatakan akhir tahun ini masih akan ada proyek kerja sama dengan pengembang nasional lainnya di luar Vasanta Group. Namun rencana proyek baru ini belum bisa dibeberkan.
Baca Juga
Secara keseluruhan untuk ekspansi tahun-tahun mendatang, Lotte akan banyak menggandeng pengembang dengan berbagai kelas baik dari kelas medium hingga kelas kakap. Pasar yang dituju pun segmen middle hingga high end untuk wilayah Jakarta dan greater Jakarta.
Di luar konstruksi dan properti secara grup perusahaan juga akan tetap mengembangkan ritel. Harapannya proyek tersebut juga bisa dikerjakan Lotte E&C yang memiliki spesialisasi pada jasa konstruksi.
Lotte Mart masih berencana buka sampai sembilan toko di Indonesia yang tidak hanya terealisasikan tahun ini saja tetapi secara jangka panjang. Sekarang ini perusahaan telah memiliki 49 gerai Lotte Mart.