Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Mentan Enggan Tanggapi Kebijakan Impor Beras Tahap Kedua

Kementerian Pertanian memilih untuk fokus dalam hal produksi ketimbang mengurus perihal kebijakan importasi beras.
Pedagang menyusun karung berisi beras di pasar tradisional, Gondangdia, Jakarta, Rabu (10/1)./JIBI-Endang Muchtar
Pedagang menyusun karung berisi beras di pasar tradisional, Gondangdia, Jakarta, Rabu (10/1)./JIBI-Endang Muchtar

Bisnis.com, JAKARTA – Kementerian Pertanian memilih untuk fokus dalam hal produksi ketimbang mengurus perihal kebijakan importasi beras.

Menteri Pertanian Amran Sulaiman  enggan menanggapi kebijakan Kementerian Perdagangan terkait importasi tahap kedua untuk beras . “Kami ini fokus untuk mempercepat produksi. Kami sekarang fokus produksi, domainnya pertanian produksi, teknologi, mendampingi produksi dan menyediakan sarana produksi,” tegasnya pada Senin (21/5/2018).

Amran menyatakan agar jangan melihat kinerja kementrian pertanian dari komoditas beras karena ada 400 komoditas lain yang juga dijaga.

“Cabai saja lima [jenis], harga naik kita dimarahi konsumen, harga turun juga dimarahi pedagang,” katanya.

Selain itu, Amran juga menegaskan bila ada importir yang nakal dengan memainkan harga melewati harga patokan pemerintah, izinnya akan dicabut.

“Kami minta pedagang jangan ada yang menaikkan harga, kalau ada yangg menaikkan harga yang hubungannnya dengan kementan khususnya bawang putih dan daging maka akan kami cabut izinnya sehingga tidak bisa lagi berbisnis di sektor pertanian,” tegasnya.

Sebelumnya, Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita mengatakan ada kuota impor tambahan untuk beras sebanyak 500.000 ton, melengkapi kuota awal tahun yang juga 500.000 ton.  Izin tersebut keluar melalui rapat terbatas antar kementerian dan institusi terkait.

Rencananya pemerintah akan memasok beras dari sejumlah negara seperti Vietnam, Thailand, Pakistan dan Myanmar. Beras yang bakal dipasok diharapkan dapat memenuhi kebutuhan maupun permintaan pasar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper