Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

RAPP Siagakan Personil Cegah Kebakaran Hutan

PT Riau Andalan Pulp and Paper (RAPP) menyiagakan personil dan peralatan pemadam kebakaran lahan dan hutan (Karlahut) ke lokasi rawan terjadi kebakaran. Penyiagaan tersebut merupakan tindakan pencegahan kebakaran selama musim kemarau Mei-Oktober 2018.
Simulasi pemadaman kebakaran hutan dan lahan di Kabupaten Siak, Riau/Antara-Rony Muharrman
Simulasi pemadaman kebakaran hutan dan lahan di Kabupaten Siak, Riau/Antara-Rony Muharrman

Bisnis.com, JAKARTA – PT Riau Andalan Pulp and Paper (RAPP) menyiagakan personil dan peralatan pemadam kebakaran lahan dan hutan (Karlahut) ke lokasi rawan terjadi kebakaran. Penyiagaan tersebut merupakan tindakan pencegahan kebakaran selama musim kemarau Mei-Oktober 2018.

Fokus pencegahan dilakukan khususnya di wilayah gambut. Fire and Aviation Manager RAPP Yuneldi mengatakan, pihaknya telah membangun 20 tenda siaga di sejumlah titik di masing-masing estate di daerah Pelalawan, Kepualauan Meranti, Siak, dan sekitarnya.

Hal itu dilakukan untuk memastikan karlahut tidak terjadi lagi terutama di sekitar wilayah operasional perusahaan. “Kami tidak mau lagi ada kebakaran, target kami zero fire. Untuk itu personil langsung dikerahkan untuk mandah (memantau di lapangan),” ujar Yuneldi Jumat (18/5/2018).

Masing-masing tenda dilengkapi 5 personil Firefighter dan peralatan pemadam. Pihaknya menambah 7 unit stasiun cuaca, dari 29 stasiun yang sudah terpasang di setiap estate.

Stasiun cuaca bernama Davis ini berfungsi untuk memantau kelembaban, panas dan cuaca, secara online dari mana saja. Selain itu RAPP juga memasang CCTV di beberapa lokasi.

“CCTV juga sudah dipasang di lokasi, termasuk ruang monitor di setiap estate dan sekarang ruang monitor untuk keseluruhan sedang disiapkan di posko, Pangkalan Kerinci,” ujarnya.

Yuneldi menambahkan, saat ini personil fire fighter RAPP terus berpatroli setiap hari dengan melibatkan BKO TNI/ Polri dan masyarakat. Meski kondisi cuaca masih tergolong terkendali berdasarkan Fire Danger Rating (FDR), pihaknya tetap waspada sampai situasi benar-benar dinyatakan aman.

Sementara itu, menurut adan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memprediksi iklim tahun ini akan lebih keringnya dibandingkan dengan tahun lalu. Hal ini kemungkinan dapat mempengaruhi sektor pertanian khususnya padi.

Deputi Klimatologi BMKG Herizal mengatakan dibandingkan dengan musim kemarau pada 2017, musim kemarau tahun ini sedikit lebih kering dibandingkan musim kemarau 2017.

"Musim kemarau tahun ini tidak sekering musim kemarau tahun 2015 yang dipengaruhi El Nino. Tapi dibandingkan dengan musim kemarau tahun 2017, musim kemarau tahun ini sama atau sedikit lebih kering dibandingkan musim kemarau 2017,"katanya.

Menurutnya suhu udara pada bulan Agustus dan September suhu udara di beberapa kota bisa mencapai 37 derajat celcius.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Pandu Gumilar
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper