Bisnis.com,JAKARTA—Menteri Badan Usaha Milik Negara Rini M. Soemarno memantau proyek inlet tunnel kereta cepat Jakarta-Bandung di jalan tol Jakarta-Cikampek Kilometer 3.
Dalam kunjungannya, Rini mengajak President of China Railway Corporation (CRC) Lu Dongfu meninjau pengerjaan proyek inlet tunnel kereta cepat Jakarta-Bandung yang berlokasi di Halim, Jakarta Timur. Proyek tersebut merupakan salah satu titik kritis dari total 16,37 kilometer terowongan yang akan dikerjakan selama 26 bulan.
Menteri Badan Usaha Milik Negara Rini M. Soemarno mengatakan titik pembangunan terowongan di Halim dan Walini, Jawa Barat, merupakan titik tersulit. Diperkirakan, waktu pekerjaan mencapai 7 bulan.
“Dari China sehubungan dengan kereta cepat mereka menekankan akan memberikan teknologi yang terbaik yang mereka sudah tes dan miliki untuk bisa diimplementasikan di Jakarta-Bandung,” jelasnya.
Rini mengatakan saat ini Indonesia masih mempelajari teknologi pembangunan kereta cepat dari CRC. Oleh karena itu, komitmen kedua pihak salah satunya untuk memberikan transfer teknologi.
“Jadi teknologi terowongan ini memang mayoritas dilakukan oleh partner kita tetapi bersama dengan PT Wijaya Karya (Persero) Tbk. sehingga banyak pekerja lokal tetapi teknologi masih memakai interior China,” jelasnya.
Rini menargetkan seluruh pekerjaan proyek kereta cepat Jakarta-Bandung akan rampung pada 2020. Sementara, operasional akan dilakukan pada 2021.