Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Berkah Harga Minyak, ExxonMobil Raup US$4,65 Miliar

Chief Executive Officer ExxonMobil, Darren W. Woods mengatakan kenaikan harga komoditas menjadi pendukung utama kenaikan pendapatannya sepanjang tiga bulan pertama tahun ini. Selain itu, ExxonMobil juga terus melakukan operasi secara efisien, serta memperkuat portofolio bisnisnya.
ExxonMobil/Reuters-Lucas Jackson
ExxonMobil/Reuters-Lucas Jackson

Bisnis.com, JAKARTA -- ExxonMobil mencatatkan pertumbuhan pendapatan kuartalan paling tinggi sejak 2014 pada kuartal I/2018. Sektor hulu migas menjadi pendorong utama pendapatan salah satu perusahaan seven sister tersebut.

Secara keseluruhan, ExxonMobil mencatat pertumbuhan pendapatan sebesar 15,96% menjadi US$4,65 miliar dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun lalu senilai US$4,01 miliar.

Chief Executive Officer ExxonMobil, Darren W. Woods mengatakan kenaikan harga komoditas menjadi pendukung utama kenaikan pendapatannya sepanjang tiga bulan pertama tahun ini. Selain itu, ExxonMobil juga terus melakukan operasi secara efisien, serta memperkuat portofolio bisnisnya.

"Lewat penemuan-penemuan baru maupun akuisisi, kami juga telah membuat kemajuan yang baik dalam rencana meningkatkan bauran produksi, serta mendorong penjualan produk premium di bisnis hilir dan kimia," ujarnya dalam situs resmi yang dikutip Senin (30/4/2018).

Secara rinci, sektor hulu migas menjadi penyokong pendapatan Exxon. Perusahaan asal Negeri Paman Sam itu mencatatkan kenaikan pendapatan pada sektor hulu sebesar 55,28% menjadi US$3,49 miliar dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun lalu senilai US$2,25 miliar.

Bahkan, pendapatan hulu migas dari kawasan operasi ExxonMobil di Amerika Serikat (AS) juga sudah untung senilai US$429 juta dibandingkan tiga bulan pertama tahun lalu yang masih merugi US$18 juta.

Exxon mencatatkan pertumbuhan pendapatan di kawasan operasi luar AS dengan kenaikan sebesar 35,15% menjadi US$3,06 miliar. Harga minyak mentah dunia memang tengah menanjak sepanjang tahun ini setelah dalam tiga tahun terakhir sejak 2015 terus menukik.

Sampai perdagangan Senin (30/4), harga minyak West Texas Intermediate (WTI) naik 11,5% menjadi US$67,37 per barel dibandingkan dengan akhir tahun lalu, sedangkan harga minyak Brent sudah naik sebesar 10,13% menjadi US$73,65 per barel dibandingkan dengan akhir tahun lalu.

Di sisi lain, kenaikan pendapatan pada sektor hulu migas itu tidak diiringi dengan kenaikan produksi Exxon. Justru, salah satu Seven Sister's itu mencatatkan penurunan produksi sebesar 6,31% menjadi sebesar 3,88 juta barel ekuivalen per hari.

Produksi migas ExxonMobil itu turun 6,31% disebabkan adanya pengaruh dari divestasi pada beberapa wilayah kerja yang dimlikinya, tetapi jika melihat produksi di luar divestasi, perusahaan AS itu juga mencatatkan penurunan produksi sekitar 3%.

Bisnis Hilir dan Kimia

Sementara itu, Bisnis hilir dan petrokimia ExxonMobil justru masih menghadapi tantangan cukup besar. Pada pendapatan hilir secara total, ExxonMobil mencatatkan penurunan cukup besar yakni, sebesar 15,77% menjadi US$940 juta. Penurunan pendapatan dari hilir migas itu disebabkan penurunan pendapatan pada wilayah operasi di luar AS sebesar 24,63% menjadi US$621 juta.

Lalu, operasi hilir migas ExxonMobil di wilayah operasi AS masih mencatatkan pertumbuhan cuan sebesar 9,24% menjadi US$319 juta. Walaupun, pertumbuhan pendapatan dari sektor hilir ExxoMobil itu turun drastis, tetapi dari penjualan produk hilir naik sebesar 0,68% menjadi 5,43 juta kilo barel per hari.

Hampir senasib dengan bisnis hilir, bisnis kimia ExxonMobil juga mencatatkan penurunan. Meskipun, tidak sebesar penurunan pada bisnis hilir. Bisnis kimia ExxonMobil mencatatkan penurunan pendapatan total sebesar 1,6% menjadi US$1,01 miliar.

Namun, dari sisi penjualan justru mencatatkan kenaikan sebesar 5,96% menjadi 6.668 kilo ton. Pihak ExxonMobil mencatat, kenaikan bisnis kimianya didukung oleh pertumbuhan organik projeknya maupun dari sisi aksi akuisisi.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Surya Rianto
Editor : Fajar Sidik

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper