Bisnis.com, JAKARTA — PT Pertamina (Persero) menilai bahwa menggandeng mitra bakal menjadi menjadi salah satu strategi utama perseroan untuk menjawab tantangan industri hulu migas saat ini.
VP Corporate Business Strategic Planning Pertamina Ernie D. Ginting mengatakan, skema kemitraan dengan perusahaan lain sudah menjadi kebutuhan bagi perusahaan migas. Saat ini, Pertamina menjadi operator tunggal di sekitar 63% wilayah kerja migas yang dikelola perseroan. Sekitar 10% wilayah kerja migas Pertamina digarap bersama mitra, sedangkansekitar 27%, Pertamina harnya menjadi mitra atau nonoperator.
"Partnership [kemitraan] menjadi salah satu strategi yang diutamakan untuk berbagai risiko, modal, dan akses teknologi," ujarnya, Kamis (19/4).
Bila dibandingkan dengan beberapa national oil company (NOC) negara lain, Pertamina mencatatkan diri sebagai yang paling banyak mengelola wilayah kerja sebagai operator tunggal.
Exxonmobil mencatat 53% wilayah kerja yang dimilikinya adalah nonoperator, 43% sebagai operator bersama mitra, dan 4% operator tunggal.
Lalu, Chevron mencatat 42% mengelola wilayah migas sebagai operator bersama mitra, 36% nonoperator, dan 23$ sebagai operator tunggal.
Total, perusahaan minyak asal Prancis itu sebanyak 47% mengelola blok migas sebagai operator bersama mitra, 44% nonoperator, dan 9% sebagai operator tunggal.