Bisnis.com, JAKARTA -- Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral bakal melakukan beberapa upaya demi bisa menjaga produksi dan lifting migas tetap terjaga dari tren penurunan. Apalagi, aktivitas eksplorasi saat ini masih sangat rendah.
Sesditjen Migas Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral Susyanto memaparkan, ada beberapa upaya yang dilakukan untuk meningkatkan cadangan dan produksi migas di Inodnesia yakni, Open data, mempermudah joint study, mempermudah survei umum, lelang wilayah kerja dipermudaha seperti untuk term and condition maupun owner estimate, lapangan-lapangan idle dikembalikan kepada pemerintah, percepatan plan of development (POD), dan penggunaan skema Gross Split.
"Dengan lebih giat melakukan open data, harapannya bisa mendorong kegiatan eksplorasi karena data sudah tersedia. Geliat kegiatan eksplorasi itu pun bisa menambah data-data baru juga," ujarnya pada Kamis (19/4).
Susyanto mengatakan, joint study pun dipermudah seperti untuk lelang direct offer, sifatnya terbuka dan juga mempermudah untuk melakukan joint study tersebut.
"Calon investor yang melakukan Joint Study pun akan mendapatkan hak istimewa seperti, menyamakan proposal dengan penawar yang lebih baik. Soalnya, mereka [Calon investor] yang telah melakukan Joint Study itu sudah mengeluarkan uang juga," ujarnya.
Selain itu, term and condition para pemenang lelang pun akan dipermudah, sedangkan untuk owner estimate akan bersifat terbuka.
Susyanto mengatakan, pihaknya [Kementerian ESDM] sudah melakukan penyederhanaan aturan sampai petunjuk teknis untuk menggeliatkan investasi demi menggairahkan aksi eksplorasi.
"Namun, memang ada beberapa hal yang beririsan dengan kementerian lain sehingga penyederhanaan yang kami lakukan belum terasa. Ke depannya, kami berharap kementerian lain juga bisa membantu," ujarnya.
Sampai kuartal I/2018, lifting migas Indonesia sebesar 1,89 juta barel ekuivalen per hari. Angka itu telah 94% dari total target 2018 yang sebesar 2 juta barel ekuivalen per hari.
Secara rinci, lifting minyak sebesar 750.600 barel per hari atau sudah mencapai 94% dari total target 800.000, sedangkan lifting gas bumi 1,13 juta barel ekuivalen per hari atau telah mencapai 95% dari target 1,2 juta barel per hari.