Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Standard Chartered Siap Partisipasi Dorong Ekonomi Afrika

Standard Chartered Bank Indonesia mendukung investasi selatan-selatan yang berpotensi memicu kolaborasi lembaga keuangan dan pelaku bisnis untuk mengembangkan ekonomi kawasan. Dalam hal ini dukungan terhadap pengembangan wilayah Afrika menjadi tujuan penting.
CEO Standard Chartered Bank Indonesia Rino Donosepoetro dalam sesi panel di sela-sela penyelenggaraan IAF 2018, bersama dengan nara sumber lainnya yakni Menteri Keuangan Sri Mulyani, Menteri Perdagangan dan Industri dari Mozambik Ragendra Berta de Sousa, dan EVP African Eximbank Amr Mohamed Ali Kamel.
CEO Standard Chartered Bank Indonesia Rino Donosepoetro dalam sesi panel di sela-sela penyelenggaraan IAF 2018, bersama dengan nara sumber lainnya yakni Menteri Keuangan Sri Mulyani, Menteri Perdagangan dan Industri dari Mozambik Ragendra Berta de Sousa, dan EVP African Eximbank Amr Mohamed Ali Kamel.

Bisnis.com, JAKARTA – Standard Chartered Bank Indonesia mendukung investasi ‘selatan-selatan’ yang berpotensi memicu kolaborasi lembaga keuangan dan pelaku bisnis untuk mengembangkan ekonomi kawasan. Dalam hal ini dukungan terhadap pengembangan wilayah Afrika menjadi tujuan penting.

CEO Standard Chartered Bank Indonesia Rino Donosepoetro menyampaikan pandangan bahwa perdagangan dan investasi yang tadinya berkembang dan terpusat di wilayah Amerika Serikat dan Eropa, kini sudah bergeser ke Asia Timur sehingga perbankan internasional tersebut berupaya ikut andil dalam pertumbuhan ekonomi kawasan itu.

“Sejauh ini, fokus kami adalam memfasilitasi perdagangan internasional dan sudah beroperasi di 70 negara. Standard Chartered juga telah berada di Afrika cukup lama dan membantu mendorong perdagangan dan investasi di kawasan itu,” ungkapnya dalam diskusi panel di Indonesia-Africa Forum 2018 pada Selasa (10/4/2018).

Standard Chartered melihat kesempatan dan potensi investasi yang besar namun belum digali. “Apalagi GDP di Afrika termasuk meningkat pesat naik 1,4% paa tahun lalu, dari 3,6% jadi 4,1% . Pada sisi infrastruktur dan sektor kelistrikan masih rendah dan itu menjadi peluang kami untuk masuk,” ungkapnya.

Rino mengatakan bahwa Menteri Perdagangan dan Industri dari Mozambik Ragendra Berta de Sousa telah memberikan gambaran mengenai kebutuhan infrastruktur di Afrika seperti peningkatan pelabuhan laut, jalur kereta api, hingga jalan raya.

“Juga masih banyak komponen impor untuk barang sehari-hari yang bisa digali, produk dan komoditas misalnya mi instan yang menjadi primadona, dan investasi lain yang bisa masuk dan menjadi kesempatan untuk ekspansi,” jelasnya. 

Standard Chartered Bank Indonesia optimistis bahwa kunci sukses perdagangan investasi yakni pemahaman baik mengenai kesempatan dan tantangan untuk mengatasinya. Dalam lingkup investasi ke Afrika khususnya Mozambik, ujarnya, pembiayaan infrastruktur menjadi sasaran utama sehingga perlu diperkuat bagaimana pola pendanaannya. 


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper