Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Indonesia Eximbank (LPEI) Berpartisipasi dalam Indonesia Afrika Forum 2018

Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI)/Indonesia Eximbank turut berperan aktif dalam acara Indonesia Afrika Forum (IAF) 2018 yang diselenggarakan di Bali Nusadua Convention Center (BNCC) pada 10-11 April 2018.
Indonesia Exim Bank/Bisnis-Dedi Gunawan
Indonesia Exim Bank/Bisnis-Dedi Gunawan

Bisnis.com, NUSADUA – Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI)/Indonesia Eximbank turut berperan aktif dalam acara Indonesia Afrika Forum (IAF) 2018 yang diselenggarakan di Bali Nusadua Convention Center (BNCC) pada 10-11 April 2018.

Acara ini diinisiasi oleh Kementerian Luar Negeri RI yang melibatkan lembaga pemerintah, swasta, dan BUMN strategis guna mendukung strategi pemerintah untuk segera masuk ke pasar-pasar non tradisional terutama Afrika dengan memperbesar jumlah ekspor ke kawasan Afrika.

LPEI merupakan lembaga keuangan milik pemerintah yang menerima penugasan khusus dari pemerintah yang ditetapkan pada 6 November 2017 melalui Keputusan Menteri Keuangan (KMK) No.787/KMK.08/2017 untuk menyediakan fasilitas ekspor dalam bentuk pembiayaan, penjaminan dan asuransi untuk mendorong ekspor ke negara kawasan Afrika.

Direktur Eksekutif LPEI Sinthya Roesly mengatakan penetrasi dan pengembangan ekspor ke negara non traditional market diamanatkan untuk mendukung program pemerintah melalui penugasan khusus ekspor/National Interest Account (NIA) yang diberikan oleh pemerintah beberapa waktu lalu untuk melakukan penetrasi ke Afrika.

"Selain itu, melalui NIA, pemerintah juga telah mengalokasikan dana sebesar Rp1,3 triliun dengan jangka waktu penugasan sampai dengan 31 Desember 2022," ujarnya, Selasa (10/4/2018).

Sinthya menjelaskan fasilitas ekspor yang disediakan oleh LPEI sesuai dengan mandat pemerintah untuk melakukan ekspor ke Afrika melalui pembiayaan, penjaminan, dan asuransi menggunakan skema NIA.

"Hal ini dikarenakan ekspor ke negara non traditional market secara komersial kurang feasible dan berisiko dalam pembiayaannya (default payment) serta memiliki tingkat risiko politik yang tinggi," terangnya.

Dengan menggunakan skema NIA, lanjut Sinthya, LPEI dapat memberikan fasilitas pembiayaan kepada badan usaha yang berdomisili di Iuar wilayah Negara Republik Indonesia dalam bentuk kredit kepada importir produk Indonesia (buyer's credit).

“LPEI saat ini telah memiliki digital hand holding untuk mendorong UKM-UKM Indonesia masuk ke marketplace dan e-commerce yang ada di Afrika. Kami sudah bekerja sama dengan Kadin, Kementerian Perdagangan, dan Kementerian Luar Negeri dalam IAF 2018 dalam bentuk beberapa inisiatif Indonesia Incorporated," paparnya.

Pelaksanaan NIA merupakan salah satu perwujudan respons pemerintah yang kemudian diimplementasikan oleh LPEI yang tidak hanya bertujuan mengakselerasi pertumbuhan ekspor dari sisi pasokan tapi juga sejumlah terobosan dari sisi demand melalui penetrasi dan perluasan pasar ekspor ke negara-negara non tradisional.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Achmad Aris
Editor : Annisa Margrit
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper