Bisnis.com, JAKARTA — PT Elsoro Multi Pratama meminta rencana pabrik caprolactam yang akan mereka bangun di Gresik dimasukkan dalam skema proyek strategis nasional (PSN).
Elieser Sorohadmodjo, Presiden Direktur PT Elsoro Multi Pratama (EMP), pada akhir menuturkan saat
ini pihaknya telah mendapatkan komitmen investasi dari penanam modal yang berbasis di Amerika Serikat. Investor meminta perlindungan keberlanjutan proyek.
Caprolactam (CPL) dihasilkan dari campuran amoniak, asam sulfat, oleum, benzene dan gas alam digunakan sebagai polimer sintetis untuk industri ban, tekstil dan jala ikan. Produk turunan dari CPL menghasilkan pupuk amonium sulfat (pupuk ZA) yang digunakan untuk pupuk tanaman.
Semenjak dilaporkan ke pemerintah pada 2015, Sorohadmodjo menyampaikan pihaknya masih merampungkan perizinan. Perusahaan berencana menggunakan lahan di kawasan Java Integrated Industrial Port and Estate (JIIPE) seluas 35 hektare pada akhir tahun ini.
Pabrik CPL pertama di Indonesia ini membutuhkan investasi sebesar US$620 juta. Pabrik dirancang memiliki kapasitas 120.000 ton per tahun. Perusahaan telah mengantongi komitmen beli sebanyak 70.000 ton dari Jerman. Sebanyak 50.000 ton lainnya akan dialokasikan untuk komitmen beli dari Amerika Serikat. Produk sampingan berupa pupuk ZA bakal diserap oleh mitra kerja.
Sementara itu, Elieser meyakini bahwa perusahaan tidak akan mengalami hambatan dalam memenuhi pasokan bahan baku. Pihaknya sudah mendapatkan pasokan amoniak, yang menjadi bahan utama, dari produsen di Kalimantan.
Sorohadmodjo mengakui proyek berjalan lebih lambat dari perkiraan. Awalnya proyek diperkirakan dapat berproduksi pada 2018. Dengan kondisi yang ada saat ini, pabrik CPL diperkirakan itu akan berpoduksi pada 2021.
Perusahaan juga melakukan penjajakan investasi dengan China. Saat ini sudah terdapat dua grup yang merasa tertarik. "Kalau China mereka tidak minta PSN, Kami buat project yang layak, IRR [internal rate of return] juga bagus di atas 20%," katanya.
Achmad Sigit Dwiwahjono, Direktur Jenderal Industri Kimia, Tekstil, dan Aneka Kementerian Perindustrian mengatakan untuk melakukan revisi PSN tidak mudah. Ia menyarankan EMP memanfaatkan fasilitas PSN yang sudah ada. Pemerintah telah menetapkan kawasan Bintuni, Papua sebagai kawasan pengembangan petrokimia. Dengan masuk ke dalam kawasan ini, perusahaan dapat menikmati fasilitas PSN jika memenuhi ketentuan yang ada.