Bisnis.com, JAKARTA -- Kementerian Perhubungan membentuk pos koordinasi atau posko penanggulangan pencemaran minyak di Terminal Semayang, Balikpapan. Kemenhub meminta instansi yang memiliki peralatan memadai untuk turut membantu mengatasi tumpahan minyak.
Sekretaris Ditjen Perhubungan Laut, Capt. Rudiana mengatakan pihaknya telah menunjuk Kepala Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Kelas I Balikpapan, Sanggam Marihot sebagai Mission Commander Tier 1. Tumpahan minyak, sejauh ini masih diselidiki dan belum diketahui sumber dan penyebabnya.
Kemenhub melakukan koordinasi dengan beragam pihak dalam mengatasi tumpahan minyak, antara lain dengan PT. Pertamina (Persero), Kementerian ESDM, KNKT, dan Kementerian Lingkungan Hidup.
“Saat ini yang terpenting adalah bagaimana seluruh instansi terkait dapat saling berkoodinasi dan berkonsolidasi untuk bahu membahu menanggulangi tumpahan minyak tersebut agar tidak semakin meluas,” ujar Rudiana dalam siaran pers, Rabu (4/4/2018).
Dia menambahkan, Kemenhub meminta perusahaan dan instansi yang memiliki peralatan penanggulangan pencemaran seperti Oil Boom, Oil Skimmer dan Dispersant Pum Sprayer agar membantu penanggulangan pencemaran tumpahan minyak.
Rudiana menyebut, pihaknya bersama instansi lain melakukan sosialisasi ke masyarakat agar tidak membuang puntung rokok atau barang-barang yang dapat memicu percikan api di perairan Balikpapan.
Baca Juga
Untuk diketahui, tumpahan minyak di Teluk Balikpapan terjadi pada 31 Maret 2018. KSOP Balikpapan langsung mengambil tindakan isolasi tumpahan minyak agar tidak meluas dengan mengerahkan kapal patroli KPLP, kapal pandu milik PT. Pelindo, dan berbagai peralatan penanggulangan pencemaran.