Bisnis.com, JAKARTA—Tingkat utilisasi industri pengolahan biji kakao pada tahun ini diproyeksikan meningkat seiring dengan kenaikan permintaan.
Sindra Wijaya, Direktur Eksekutif Asosiasi Industri Kakao Indonesia (AIKI), mengatakan pada tahun lalu, utilitas produsen pengolahan biji kakao juga meningkat dibandingkan dengan tahun sebelumnya.
Pada 2017, total kapasitas terpakai sebesar 465.000 ton, sedangkan kapasitas terpasangnya 800.000 ton. Ini artinya tingkat utilisasi mencapai 58%. Angka ini naik jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya yang hanya 49%.
"Tahun ini proyeksi pertumbuhan permintaan 10%, maka tingkat utilisasi naik jadi 64%," ujarnya, Senin (2/4/2018).
Peningkatan permintaan produk olahan kakao tahun ini didorong oleh penurunan harga biji kakao yang sudah terkoreksi cukup banyak hingga ke level US$1.900 per ton.
Selain itu, kondisi iklim di Amerika Serikat dan Eropa juga tengah menghadapi musim dingin dengan suhu yang sangat rendah, sehingga menyebabkan konsumsi cokelat meningkat pesat.
Secara umum, industri pengolahan kakao di Indonesia lebih banyak untuk memenuhi kebutuhan pasar ekspor dengan porsi 80% dan 20% sisanya untuk pasar lokal. Produk cokelat nasional banyak dikirim ke Amerika Serikat, Eropa, dan Asia di antaranya berupa bubuk cokelat.
Pada tahun ini puncak permintaan olahan biji kakao akan terbagi menjadi dua, yaitu antara kuartal I dan kuartal II serta akhir tahun menjelang natal.
"Hari Raya Lebaran jatuh pada pertengahan Juni 2018, biasanya produsen makanan akan mempersiapkan produksi pada 3 bulan hingga 4 bulan sebelumnya. Puncak permintaan akan terjadi lagi pada akhir tahun menjelang Natal," jelasnya.
Utilisasi Pabrikan Pengolahan Kakao Menanjak
Tingkat utilisasi industri pengolahan biji kakao pada tahun ini diproyeksikan meningkat seiring dengan kenaikan permintaan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Penulis : Annisa Sulistyo Rini
Editor : Ratna Ariyanti
Topik
Konten Premium
Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.
2 jam yang lalu