Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kalahkan Korea, China Merger 2 Galangan

Pemerintah China tengah menyusun rencana untuk menggabungkan dua perusahaan galangan terbesarnya untuk menjadi perusahaan galangan terbesar di dunia, mengalahkan galangan Korea Selatan.
Dewan Negara China dikabarkan telah menyetujui merger galangan kapala China State Shipbuilding Corp dengan China Shipbuilding Industry Corp/World Maritime.Com
Dewan Negara China dikabarkan telah menyetujui merger galangan kapala China State Shipbuilding Corp dengan China Shipbuilding Industry Corp/World Maritime.Com

Bisnis.com, JAKARTA -- Pemerintah China tengah menyusun rencana untuk menggabungkan dua perusahaan galangan terbesarnya untuk menjadi perusahaan galangan terbesar di dunia, mengalahkan galangan Korea Selatan.

Dilansir dari Bloomberg, Sabtu (31/3/2018), Dewan Negara China dikabarkan telah menyetujui merger China State Shipbuilding Corp dengan China Shipbuilding Industry Corp. Merger keduanya bakal menghasilkan pendapatan sedikitnya US$81 miliar dari pesanan beragam jenis kapal, dari kapal induk, kontainer, hingga tanker.

Informasi ini berasal dari sumber yang tidak ingin diungkap identitasnya karena informasi tersebut bukan untuk publik.

Perwakilan dari Dewan Negara, CSSC, dan CSIC tidak merespon permintaan tanggapan melalui faks maupun surat elektronik. Kabar mengenai rencana merger CSSC dan CSIC turut mengerek harga saham perusahaan. Saham China CSSC Holdings Ltd melonjak 10% sementara CSSC Offshore & Marine Engineering Group Co naik 6,7%.

Kedua grup galangan, termasuk unit bisnis mereka bila bergabung aka memiliki volume pesanan 10,4 juta GT per Februari 2018 atau setara 13% dari pasar galangan dunia. Berdasarkan laporan Clarkson Plc, jumlah tersebut lebih besar dari volume pesanan galangan Hyundai Heavy, Korea Selatan sebanyak 7,71 GT.

Bila CSSC dan CSIC merger, keduanya bakal mengalahkan pendapatan tiga galangan terbesar Korea Selatan, yakni Hyundai Heavy Industries Co, Daewoo Shipbuilding & Marine Engineering Co, dan Samsung Heavy Industries Co.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Rivki Maulana
Sumber : Bloomberg
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper