Bisnis.com, JAKARTA -- Pemerintah meyakini aliran modal masuk akan tetap terjaga meskipun Bank Indonesia memutuskan tetap menjaga suku bunga di 4,25%.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution mengatakan pergerakan yang tejadi pada IHSG dan nilai tukar dikarenakan market sedang menunggu kepastian dari naik atau tidaknya suku bunga The Fed.
"[Jadi kenaikan suku bunga oleh the Fed] itu cuma dilaksanakan saja dan orang sudah mengantisipasinya, dan tidak akan ada masalah [dengan lairan modal masuk,]" katanya, di Jakarta, Jumat (23/3/2018).
Meski akan ada gejolak pada nilai tukar dan IHSG dalam waktu dekat, hal tersebut tidak akan berlangsung lama.
Menurut Darmin, aliran modal masuk juga akan tetap terjaga karena spread dan prospek pertumbuhan ekonomi Indonesia masih lebih baik dari Amerika.
"No big deal," imbuh Darmin.
Baca Juga
Berdasarkan catatan Bisnis (23/3/2018), hari ini terjadi kepanikan sesaat di pasar saham yang bersifat jangka pendek, IHSG turun 115,96 poin ke level 6.138,11 pada saat perdagaan dibuka. Pada waktu yang sama, rupiah juga mengalami depresiasi terhadap dolar AS dan sempat menyentuh level 13785.5.
Berdasarkan berita Reuters, otoritas Moneter Amerika memutuskan untuk menaikkan suku bunga The Fed menjadi 1,75% dari 1,5%, serta menaikkan proyeksi pertumbuhan ekonominya menjadi 2,7% dari 2,5%.
Selain itu, The Fed memprediksi tingkat penganggurannya turun dari 3,9% menjadi 3,8%. Selanjutnya, dikarenakan akan ada banyak orang yang banyak bekerja nantinya, The Fed memprediksikan inflasi juga akan tergerek naik dari 1,9% mendekati 2,0%.