Bisnis.com, JAKARTA – Anggota Pokja Bidang Pelaku dan Penyedia Jasa Logistik Kementerian Koordinator bidang Perekonomian Hoetomo Lembito mengatakan saat ini Indonesia masih menggunakan Supply Chain Management 3.0 atau generasi ketiga.
Akan tetapi dengan bergabungnya Indonesia di G-20, yang merupakan kumpulan negara maju, dalam waktu dekat Lembito yakin era digitalisasi pasti akan terjadi.
BACA JUGA
- Supply Chain Indonesia: Sektor Transportasi Ditopang Perdagangan & E-commerce
- Proyek Infrastruktur Butuh Investasi Swasta Rp1.751,5 Triliun
- Ini yang Diperlukan untuk Meningkatkan Peran Swasta di Proyek Infrastruktur
- RANTAI PASOKAN : Menilai Kinerja Logistik Sejak Dini
- Pertamina Hulu Mahakam: Pengapalan Perdana Dimulai
Lembito mengingatkan era digital pada Supply Chain Management (SCM) 4.0 tidak harus fokus pada perangkat teknologi saja. Pelaku usaha harus sadar kegiatan produksi, transportasi, penyimpanan barang akan tetap berlangsung secara fisik.
Meski akan menghilangkan banyak pekerjaan, SCM 4.0 juga memiliki banyak peluang baru dalam bidang logistik. Untuk itu pemerintah juga akan membuat kebijakan terpadu agar dapat menjadi stimulus bagi pertumbuhan ekonomi nasional.
Lembito menambahkan pemerintah juga sedang gencar melakukan pembahasan peraturan yang membuat pemerintah dan pengusaha berjalan seiring saat menghadapi SCM generasi keempat.
- BACA JUGA
- Supply Chain Management 4.0 Mengubah Kompetensi Jabatan
- TRANSPORTASI RAMAH LINGKUNGAN : SCI: Green Freight Butuh Insentif
- Menyisir Sukses dari Pinggir
- Ini Struktur Direksi Pertamina yang Baru
- Performa Transportasi: Dagang-El Sokong Pertumbuhan
“Artinya kalau sudah ada perbaikan [peraturan] kita sudah siap,” katanya kepada Bisnis di Jakarta, Rabu (14/3/2018).
SCM 4.0 ditandai dengan kemunculan superkomputer, robot pintar, kendaraan tanpa pengemudi perkembangan neuroteknologi, dan semacamnya yang memungkinkan manusia untuk lebih mengoptimalkan fungsi otak.
Kehadirannya membuat disrupsi teknologi hadir begitu cepat dan mengancam keberadaan perusahaan-perusahaan yang telah ada sehingga harus keluar dari zona nyaman.