Bisnis.com, JAKARTA -- PT Indonesia Kendaraan Terminal (IKT) mencanangkan penambahan kapasitas sebesar 2 juta unit dalam lima tahun ke depan atau pada 2023. Saat ini, kapasitas terminal masih di kisaran 500.000 unit per tahun.
Direktur Utama IKT Chiefy Adi mengatakan perseroan perlu menambah lahan seluas 89 hektare (ha) agar bisa memenuhi kapasitas tersebut. Luas terminal yang dikelola IKT sekarang sebesar 31 ha.
Chiefy menuturkan tahun ini IKT akan menambah kapasitas dengan membangun gedung parkir bertingkat seluas lima ha. Gedung parkir itu akan menjadi gedung parkir kendaraan kedua yang dikelola IKT.
Saat ini, IKT juga mengelola gedung parkir lima tingkat dengan kapasitas 2.766 unit kendaraan.
"Kami juga ada pengembangan lahan 1,3 ha. Minggu ini sudah konstruksi," jelasnya di Jakarta, Kamis (15/3/2018).
Chiefy menyatakan tahun ini IKT memproyeksi arus pengiriman kendaraan ekspor bisa lebih tinggi dibandingkan dengan impor. Pada 2017, total volume ekspor IKT mencapai 274.900 unit sedangkan volume impor sebesar 84.143 unit.
Secara keseluruhan, ditambah volume kendaraan dari Pelabuhan Tanjung Priok, arus bongkar muat kendaraan IKT mencapai 520.863 kendaraan pada tahun lalu.
Menurutnya, bila rencana perseroan menambah kapasitas menjadi 2,5 juta terwujud, IKT bisa menjadi terminal kendaraan terbesar di dunia. Namun, itu terjadi jika terminal lain tidak melakukan pengembangan kapasitas.
Saat ini, terminal kendaraan terbesar di dunia adalah Terminal Zeebrugge di Belgia dengan kapasitas 2,2 juta unit. Di Asia Tenggara, IKT menempati peringkat ketiga setelah Terminal PSA Singapura dan Terminal Namyong, Thailand.