Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Perlancar Arus Barang, Pelindo III Bangun Jalan Layang dan ICM

PT Pelabuhan Indonesia III (Persero) memproyeksi arus barang di Pelabuhan Tanjung Perak, Surabaya bakal semakin lancar seiring penyelesaian infrastruktur kepelabuhan pada 2019.
Suasana bongkar muat garam impor dari Kapal MV Golden Kiku ke truk pengangkut di Pelabuhan Tanjung Perak, Surabaya, Jawa Timur, Sabtu (12/8/2017)./ANTARA-Zabur Karuru
Suasana bongkar muat garam impor dari Kapal MV Golden Kiku ke truk pengangkut di Pelabuhan Tanjung Perak, Surabaya, Jawa Timur, Sabtu (12/8/2017)./ANTARA-Zabur Karuru

Bisnis.com, JAKARTA -- PT Pelabuhan Indonesia III (Persero) memproyeksi arus barang di Pelabuhan Tanjung Perak, Surabaya bakal semakin lancar seiring penyelesaian infrastruktur kepelabuhan pada 2019.

Saat ini, Pelabuhan Indonesia (Pelindo) III tengah menggarap dua proyek andalan, yakni jalan layang akses ke Terminal Teluk Lamong dan siap membangun Integrated Container Mover (ICM).

Direktur Utama Pelindo III Ari Ashkara mengatakan perseroan telah memulai proyek pembangunan jalan layang akses menuju Terminal Teluk Lamong sepanjang 2 km. Pembangunan proyek senilai Rp1,3 triliun tersebut ditandai dengan pemancangan tiang beton pertama, Rabu (7/3/2018).

Berdasarkan kontrak dengan PT Wijaya Karya Tbk. (WIKA) selaku kontraktor yang ditunjuk Pelindo III, akan dibangun jalan akses yang menghubungkan Terminal Teluk Lamong dengan Tol Surabaya–Gresik melalui Jalur Lingkar Luar Barat (JLLB). Proyek tersebut diproyeksi bisa rampung dalam satu tahun atau 365 hari kalender, dilanjutkan dengan masa pemeliharaan selama 720 hari kalender.

Ari menuturkan operasional jalan layang dan tapper (radius untuk belokan jalan) akan meningkatkan aksesibilitas ke Terminal Teluk Lamong. Jalan layang juga menjadi solusi yang ditunggu pengguna jalan karena akan lebih mempercepat pergerakan arus barang.

“Selain itu, kemacetan di jalan raya yang biasa digunakan oleh para pengguna kendaraan roda dua akan berkurang karena langsung terhubung ke jalan tol,” paparnya. 

Di sisi lain, Pelindo III juga akan memulai proyek ICM pada Mei 2018. Ari menyebut proyek berbasis rel itu merupakan terobosan yang bakal memangkas waktu dan biaya pergerakan kontainer.

Pemilik barang dan perusahaan pelayaran bisa berhemat karena moda angkutan ICM menggunakan kereta yang tidak memiliki hambatan lalu lintas seperti angkutan darat. Dengan menggunakan ICM, biaya angkut kontainer diperkirakan mencapai Rp350.000 atau hampir tiga kali lebih murah dibandingkan menggunakan truk.

"Di dunia, ICM digunakan di Pelabuhan Jabel Ali (Uni Emirat Arab). Di Indonesia, ini akan menjadi yang pertama digunakan dan yang pertama dibuat di atas laut," ungkapnya.

Di luar proyek infrastruktur untuk memperlancar arus barang, Pelindo III juga sudah meneken kontrak pembangunan tidak proyek lainnya senilai Rp1,2 triliun dengan tiga perusahaan, yakni PT PP (Persero) Tbk. (PTPP), PT Wika Gedung Tbk. (WEGE), dan Van Oord.

PTPP akan mengerjakan desain dan pembangunan dermaga kapal pesiar dan dermaga peti kemas di Terminal Gili Mas. Sementara itu, WEGE menggarap konstruksi proyek gedung Pelindo Place setinggi 23 lantai.

Adapun Van Oord, yang merupakan spesialis pengerukan asal Belanda, bakal mengerjakan proyek revitalisasi alur dan kolam Pelabuhan Benoa Bali.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Rivki Maulana
Editor : Annisa Margrit

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper