Bisnis.com, JAKARTA - PT Pelabuhan Indonesia IV (Persero) kembali menanam investasi dengan mendatangkan 2 unit Fix Crane. Alat tersebut ditempatkan di Pelabuhan Merauke dan akan dioperasikan pada minggu kedua Maret tahun ini.
Direktur Fasilitas dan Peralatan Pelabuhan PT Pelindo IV Farid Padang mengatakan dengan kedatangan 2 unit Fix Crane diharapkan sirkulasi keluar-masuk barang melalui Pelabuhan Merauke menjadi lebih cepat.
“Selama ini Pelabuhan Merauke hanya mengandalkan crane kapal untuk melakukan bongkar muat barang. Semoga dengan 2 unit fix crane yang baru tiba di Pelabuhan Merauke, produktivitas bongkar muat menjadi lebih tinggi dan otomatis waktu tunggu kapal juga menjadi lebih cepat,” kata Farid melalui siaran pers PT.Pelindo IV, Selasa (20/2/2018).
Dia menuturkan, selama ini antrean kapal di Pelabuhan Merauke mencapai 3 – 4 hari. Dengan 2 alat baru tersebut, diharapkan waktu bongkar muat bisa 1 hari, sehingga kapal bisa lebih cepat keluar dari area pelabuhan.
Menurutnya, dengan adanya 2 unit alat fix crane tersebut Merauke akan segera memproses peningkatan status pelabuhan dari konvensional menjadi terminal petikemas.
General Manager PT Pelindo IV Cabang Merauke Ayub Rizal menambahkan selama ini produktivitas bongkar muat dengan crane kapal mencapai 8 hingga 12 box per jam.
Baca Juga
“Dengan fix crane, produktivitas bongkar muat barang dari atas kapal akan menjadi 24 box per jam, atau bahkan bisa lebih,” ujarnya.
Sementara itu, Pelabuhan Merauke yang terletak di Provinsi Papua memiliki lapangan penumpukan seluas 2 hektare, dengan trafik mencapai 30.000 TEUs per tahun.
Ayub berharap, dengan lancarnya sirkulasi barang yang dibongkar menggunakan dua alat fix crane akan memicu peningkatan trafik di lapangan penumpukan.
Sejauh ini lanjutnya, setiap minggu Pelabuhan Merauke selalu kedatangan 2 kapal yang mengangkut barang berupa sembako dan barang kebutuhan lainnya.
Sedangkan dari Pelabuhan Merauke, kapal barang tersebut akan mengangkut beras untuk dikirim ke provinsi lainnya di Papua dan ikan beku yang dilabuhkan ke Surabaya.