Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kegagalan Konstruksi Penyebab Dinding Lintas Bawah Bandara Soetta Ambruk

Asosiasi Kontraktor Indonesia menilai bahwa dinding lintas bawah atau underpass di Jalan Perimeter Selatan Bandara Soekarno-Hatta longsor, Senin (6/2/2018) sekitar pukul 18.10 termasuk dalam kegagalan konstruksi.
Longsor di Underpass KA Jl. Perimeter Selatan (Bandara Soekarno-Hatta arah ke Tangerang), lalin tersendat dan masih penanganan Polri serta pihak-pihak terkait./Twitter @MC Polda Metro Jaya
Longsor di Underpass KA Jl. Perimeter Selatan (Bandara Soekarno-Hatta arah ke Tangerang), lalin tersendat dan masih penanganan Polri serta pihak-pihak terkait./Twitter @MC Polda Metro Jaya

Bisnis.com, JAKARTA — Asosiasi Kontraktor Indonesia menilai bahwa dinding lintas bawah atau underpass di Jalan Perimeter Selatan Bandara Soekarno-Hatta longsor, Senin (6/2/2018) sekitar pukul 18.10 termasuk dalam kegagalan konstruksi.

Lintas bawah yang longsor itu merupakan pelintasan kereta api Bandara Soetta yang pengerjaannya dilakukan oleh PT Waskita Karya. Lintas bawah tersebut mulai digunakan sejak November 2017 dan dibuat sebagai akses jalan kendaraan mobil dan motor di Jalan Perimeter.

Sekretaris Jenderal Asosiasi Kontraktor Indonesia Joseph Pangalila menuturkan bahwa kejadian di wilayah Bandara Soekarno-Hatta tersebut termasuk kegagalan konstruksi sehingga perlu dikaji ulang apa yang menyebabkan dinding tersebut ambruk.

"Investigasi, apakah dari sisi desain atau dari sisi pelaksana konstruksinya. Kalau sanksi kewenangannya kan ada di [Kementerian] PUPR, tapi kalau diinvestigasi dan ada kelalaian, bisa diminta pertanggungjawabannya," ujar Joseph kepada Bisnis, Selasa (6/2/2018).

Menurutnya, kegagalan konstruksi itu terjadi bukan karena waktu pekerjaan proyek yang sebentar. Pasalnya, pekerjaan itu sesuai dengan standard, operating & procedure dan waktu yang ditentukan.

"Jadi, walaupun waktunya ketat, desain, pelaksanaan konstruksi, maupun budaya safety harus selalu menjadi acuan yang utama," kata Joseph.

Sementara itu, Direktur Jenderal Bina Konstruksi Kementerian PUPR Syarif Burhanuddin menuturkan bahwa saat ini tim penilai ahli tengah melakukan investigasi menyeluruh.

"Ini kegagalan konstuksi. Jadi yang turun tim penilai ahli. Masih dipelajari ini," katanya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Yanita Petriella
Editor : Zufrizal
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper