Bisnis.com, JAKARTA — PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) berencana membangun transmisi Jawa Bali Crossing melalui jalur bawah laut. Langkah tersebut diambil sebagai alternatif mengatasi perizinan yang tak kunjung keluar.
“Kami sudah sepakat akan membangun alternatif submarine cable 500 kV dari Jawa. Jadi tidak lewat atas karena masalah adat dan sebagainya sehingga lewat jalur bawah,” ujar Direktur Utama PLN Sofyan Basir di Jakarta, baru-baru ini.
Semula untuk memenuhi kebutuhan konsumsi listrik di Bali yang terus meningkat tiap tahunnya, PLN melalui anak usahanya, PT Pembangkitan Jawa—Bali (PJB), berencana menambah kapasitas transfer listrik dari Jawa ke Bali melalui saluran udara tegangan ekstra tinggi (SUTET) 500 kV.
Transmisi ini akan membentang di atas Selat Bali sepanjang 2.7 km dengan tower setinggi 376 meter dan dapat menghantarkan daya listrik hingga 2.800 megawatt (MW).
Namun rencana pembangunan tersebut mendapatkan penolakan dari masyarakat setempat karena lokasi JBC yang sangat dekat dengan Pura Segara Rupek dinilai akan mengganggu kesucian pura yang dilalui jaringan listrik ini.
"Kami akan selesaikan dalam waktu yang singkat mungkin 2 tahun ke depan. Sehingga tidak ada keraguan untuk listrik di Bali seperti selama ini dikhawatirkan, mungkin akan clear di akhir 2019," kata Sofyan.