Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ikhtiar DJBC Kejar Penerimaan

Direktorat Jenderal Bea dan Cukai (DJBC) terus memantau pergerakan penerimaan dua hari ini. Mereka ingin memastikan di waktu yang tersisa penerimaan DJBC tak meleset dari target. Otoritas kepabeanan tak ingin spekulatif dan tetap berupaya memenuhi target Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Perubahan (APBN-P) 2017 yang dipatok Rp189,1 triliun.
Ditjen Bea Cukai Kemenkeu menggelar program penertiban impor berisiko tinggi./Dok. Ditjen Bea Cukai
Ditjen Bea Cukai Kemenkeu menggelar program penertiban impor berisiko tinggi./Dok. Ditjen Bea Cukai

Bisnis.com, JAKARTA - Direktorat Jenderal Bea dan Cukai (DJBC) terus memantau pergerakan penerimaan dua hari ini. Mereka ingin memastikan di waktu yang tersisa penerimaan bea dan cukai tak meleset dari target.

Kepala Sub Direktorat Penerimaan Ditjen Bea dan Cukai Kementerian Keuangan Rudy Rahmaddi menyatakan otoritas kepabeanan tak ingin spekulatif dan tetap berupaya memenuhi target Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Perubahan (APBN-P) 2017 yang dipatok Rp189,1 triliun.

"Penerimaan hari-hari ke depan ini kami tak ingin spekulatif, tapi kami akan memantau secara ketat dan ikhtiarkan betul supaya bisa memenuhi target," ungkapnya kepada Bisnis, Rabu (27/12/2017).

Adapun penerimaan total penerimaan sampai Minggu (24/12) sebesar Rp162,3 triliun atau 85.93%. Secara persentase, capaian ini lebih tinggi dibandingkan periode yang sama pada tahun lalu yang sebesar 80,85%.

"Dengan perbandingan capaian yang lebih baik ini, kami perkirakan sampai 30 Desember 2017 akan mencapai target," tegasnya.

Di sisi lain, sebelumnya Rudy telah menyampaikan salah satu jenis penerimaan yang bakal mengatrol penerimaan DJBC hingga akhir tahun adalah cukai. Meskipun demikian, hingga pekan kemarin realisasinya masih di bawah 90%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Edi Suwiknyo
Editor : Annisa Margrit
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper