Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Sri Mulyani Antisipasi Dampak Reformasi Pajak AS

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyebut setiap kebijakan yang ditempuh negeri paman sam selalu berimplikasi secara global, namun implikasinya terhadap perekonomian masih perlu dibahas lebih mendalam.
Menteri BUMN Rini Soemarno (kanan) berbincang dengan Menteri Keuangan Sri Mulyani sebelum mengikuti rapat terbatas tentang evaluasi pelaksanaan program beras sejahtera (Rastra) dan program bantuan pangan nontunai, di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, Selasa (5/12)./ANTARA-Puspa Perwitasari
Menteri BUMN Rini Soemarno (kanan) berbincang dengan Menteri Keuangan Sri Mulyani sebelum mengikuti rapat terbatas tentang evaluasi pelaksanaan program beras sejahtera (Rastra) dan program bantuan pangan nontunai, di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, Selasa (5/12)./ANTARA-Puspa Perwitasari

Bisnis.com, JAKARTA - Reformasi pajak yang dilakukan pemerintah Amerika Serikat dipercaya akan mempengaruhi praktik perpajakan internasional. Meski demikian pemerintah tetap berupaya melindungi kepentingan nasional dalam perubahan kebijakan tersebut.

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyebut setiap kebijakan yang ditempuh negeri paman sam selalu berimplikasi secara global, namun implikasinya terhadap perekonomian masih perlu dibahas lebih mendalam.

"Kami tetap akan mencoba melindungi kepentingan negara, sehingga proses pemungutan pajak tak tererosi dengan adanya perubahan kebijakan di negara lain," kata Sri Mulyani di Jakarta, Rabu (6/12/2017).

Adapun sebelumnya senat Amerika Serikat mengesahkan Rancangan UU Perpajakan Amerika Serikat (AS). Pengesahan RUU itupun memicu beragam respons berbagai pihak mulai dari korporasi hingga negara di belahan dunia, termasuk Indonesia.

Meskipun masih berpeluang dilakukan revisi, setidaknya aturan mengenai tarif pajak penghasilan (PPh) badan yang baru telah mendapat kejelasan. Adapun tarif PPh badan baru yang untuk
sementara ditetapkan adalah 20% atau dipangkas dari level sebelumnya 35%.

Kebijakan terbaru pemerintahan Donald Trump itu juga dipercaya dapat mempengaruhi iklim investasi dunia, termasuk larinya arus dana kembali ke Amerika Serikat.

 

 


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Edi Suwiknyo
Editor : Fajar Sidik
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper