Bisnis.com, JAKARTA—Pembangunan pabrik baja karbon di Kawasan Industri Morowali masih berada dalam tahap penyelesaian administrasi. Pada awal tahun depan, konstruksi baja akan dimulai dan diperkirakan mulai beroperasi pada 2020.
Hamid Mina, Managing Director PT Indonesia Morowali Industrial Park (IMIP) mengatakan pembangunan pabrik baja karbon dilaksanakan oleh PT Dexin Steel Indonesia. Perusahaan ini merupakan perusahaan patungan antara produsen baja asal China Delong Holdings, melalui anak usahanya Delong Steel Singapore Projects, bersama PT Indonesia Morowali Industrial Park dan Shanghai Decent Investment Group.
"Sekarang sedang menyelesaikan administrasi, seperti amdal dan lainnya. Pembangunan berlangsung 24 bulan dari Januari 2018, sehingga mulai berproduksi sekitar 2020," ujarnya kepada Bisnis.com, Minggu (12/11/2017).
Pabrik tersebut akan memproduksi baja karbon sebesar 3,5 juta ton. Produk baja karbon yang diharapkan akan diproduksi antara lain billet, wire rod, slab, dan bar dengan kapasiras masing-masing sesuai permintaan pasar.
Saat ini total realisasi investasi di Kawasan Industri Morowali mencapai hampir US$6miliar dengan realisasi pembebasan lahan, baik atas nama IMIP maupun tenan, sebesar 2.300 hektare Angka ini melampaui target sepanjang 2017 sebesar 2.000 hektare.
"Kami akan menambah untuk green belt di pinggir tanah seluas 2.000 hektare, sehingga tidak menganggu daerah publik," katanya.
Kawasan Industri Morowali merupakan kawasan industri berbasis nikel dan baja tahan karat. Kawasan ini secara keseluruhan bakal memproduksi 1,5 juta ton nickel pig iron (NPI) dengan kandungan nikel 10%, 3 juta ton stainless steel slab, 500.000 ton stainless steel CRC, dan 3,5 juta ton stainless steel HRC untuk memenuhi pasar ekspor, serta 3,5 juta ton baja karbon untuk pasar domestik.