Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Hadapi Perubahan Iklim, Sistem Monitoring Pertanian Padi Diuji Coba

Dalam rangka mengantisipasi efek perubahan iklim, Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Gajah Mada melakuan uji coba perangkat sistem monitor lahan [Field Monitoring Sistem] berbasis IT yang disebut Telemetri.
Petani menanam bibit padi pada musim tanam/Antara-Feny Selly
Petani menanam bibit padi pada musim tanam/Antara-Feny Selly

Bisnis.com, KUPANG- Dalam rangka mengantisipasi efek perubahan iklim, Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Gajah Mada melakuan uji coba perangkat sistem monitor lahan [Field Monitoring Sistem] berbasis IT yang disebut Telemetri.

Telemetri ini berupa alat bersensor yang dipancangkan pada lahan percontohan yang ditanami secara SRI seluas 10 are yang ada di kelurahan Tarus, Kecamatan Kupang Tengah, Kabupaten Kupang, Nusa Tenggara Timur.

Adapun fungsinya diklaim bisa dimanfaatkan untuk mengukur atau mendeteksi sejumlah faktor yang mempengaruhi pertumbuhan tumbuhan padi seperti radiasi matahari, curah hujan, kelembaban, dan sejumlah faktir lain di dalam tanah seperti duhu dan unsur hara.

"Jadi data dari sensor itu tersimpan di sini [sensor], dari sini dikirimkan ke telemetri ini. Telemetri ini yang mengirimkan dari data locker ke server," jelas ilmuan dari Departemen Teknik Pertanian dari Departemen Teknik Pertanian dan Biosistem Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Gadjah Mada, Sabtu (21/10/2017).

Dengan mengetahui kandungan yang ada dalam tanah, curah hujan, dan kualitas udara, diharapkan petani bisa menemukan waktu yang pas untuk kegiatan pertaniannya atau bisa beradaptasi menyesuaikan waktu pemupukan, penanaman, hinga pengairan dan pemanenan yang tepat dengan perubahan iklim.

Pasalnya, fenomena perubahan iklim yang terjadi kerap membingungkan petani karena terjadinya berbagai perubahan baik di dalam tanah, di permukaan, juga udara berikut ketersediaan air.

Belum lagi, keadaan di Kupang yang memang kering.

Ke depan, penggunaan alat ini diharapkan bisa direplikasi di lahan-lahan pertanian lainnya guna membantu mensukseskan kegiatan tanam hingga panen dan meminimalisir risiko gagal panen yang mungkin timbul akibat perubahan iklim.

"Dengan menggunakan Telemetri, maka unsur iklim bisa dicek secara real time," tambah Bayu.

Saat ini, Kelurahan Tarus menjadi lokasi proyek percontohan. Hasil analisis keadaan habitat tanaman padi bisa diperoleh secara real time di situs http://data01.x-ability.jp/FieldRouter/vbox0170/.

Nantinya, untuk mempermudah petani, akan dikembangkan aplikasi berbasis android sebagai sarana pemantauan hasil analisis keadaan tanah dan udara sehingga petani tidak harus selalu mengakses situs.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper