Bisnis.com, JAKARTA - Pengelola jaringan minimarket yang dikelola komunitas, seperti Zmart dan 212-Mart, hendaknya mendapat jaminan pasokan barang langsung dari produsen, termasuk industri skala kecil dan menengah nasional.
Zaenulbahar Noor, Wakil Ketua Badan Amil Zakat Nasional (Baznas), mengatakan saham minimarket dan toko kelontong tersebut dimiliki masyarakat anggota komunitas dengan tujuan untuk pemberdayaan ekonomi umat.
“Seperti Zmart dibangun oleh Baznas dengan dana atas nama mustahik [orang atau badan yang berhak menerima zakat atau infak/sedekah] yang kemudian menjadi pemilik dan sekaligus konsumennya, dengan tujuan meningkatkan kesejahteraan mereka,” katanya menjawab Bisnis.com pada Selasa (3/10/2017).
Menurutnya, melihat tujuan dari pendirian minimarket tersebut, pengelola hendaknya menjalin kerja sama dengan industri sekala kecil dan menengah untuk menjadi pemasoknya, selain dari produsen besar.
Sebab, tujuan mulia dari program pendirian minimarket milik komunitas seperti Zmart dan 212 Mart tersebut kurang maksimal dapat dicapai jika pasokan barangnya masih mengandalkan perusahaan ritel modern bermodal besar.
Dia mengatakan idealnya minimarket tersebut dimiliki umat atau para mustahik, yang sekaligus menjadi konsumennya, dengan mendapat jaminan pasokan barang dari industri kecil dan menangah milik masyarakat.
Untuk itu Baznas akan terus mengembangkan gerai Zmart, termasuk di lingkungan kampus perguruan tinggi untuk memenuhi kebutuhan para mahasiswanya.
