Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pabrikan Mesin Perkakas Minta Dukungan Pemerintah

Industri mesin perkakas berharap dukungan pemerintah untuk mendorong pertumbuhan produk lokal.
Petani mengamati cangkul seusai acara sosialisasi pemenuhan kebutuhan bahan baku dan alat perkakas pertanian dalam negeri di Balai Pengembangan Industri Persepatuan Indonesia di Tanggulangin, Sidoarjo, Jawa Timur, Senin (17/4)./Antara-Umarul Faruq
Petani mengamati cangkul seusai acara sosialisasi pemenuhan kebutuhan bahan baku dan alat perkakas pertanian dalam negeri di Balai Pengembangan Industri Persepatuan Indonesia di Tanggulangin, Sidoarjo, Jawa Timur, Senin (17/4)./Antara-Umarul Faruq

Bisnis.com, JAKARTA—Industri mesin perkakas berharap dukungan pemerintah untuk mendorong pertumbuhan produk lokal.

Rudy Andriyana, Ketua Umum Asosiasi Industri Mesin Perkakas Indonesia (Asimpi), mengatakan potensi pasar untuk mesin perkakas masih terbuka luas. Sayangnya, permintaan untuk produk lokal masih sangat minim.

"Masalah trust membuat pelaku industri nasional mempunyai ketergantungan terhadap mesin perkakas impor. Padahal ada banyak tipe produk dalam negeri yang memiliki kualitas menyerupai impor," kata Rudy kepada Bisnis, Minggu (1/10/2017).

Pemerintah, misalnya, dapat menunjukkan dukungan melalui pembuatan kebijakan pengadaan perkakas lokal di sekolah menengah kejuruan (SMK). Pasalnya, Asimpi mencatat perkakas di SMK banyak yang didatangkan dari impor.

"Setiap tahun kita membuang devisa sebanyak Rp15 triliun hingga Rp20 triliun untuk impor mesin perkakas. Industri mesin perkakas nasional sudah seharusnya dapat menggantikan impor tersebut," ujarnya.

Dia memperhitungkan proyek pengadaan mesin perkakas untuk SMK dapat mencapai Rp4 triliun untuk seluruh Indonesia. Jika industri mesin perkakas nasional bisa mendapatkan porsi sekitar 25% atau setara dengan Rp1 triliun dari proyek ini maka akan menguntungkan bagi manufaktur.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper