Bisnis.com, JAKARTA—Industri mesin perkakas berharap dukungan pemerintah untuk mendorong pertumbuhan produk lokal.
Rudy Andriyana, Ketua Umum Asosiasi Industri Mesin Perkakas Indonesia (Asimpi), mengatakan potensi pasar untuk mesin perkakas masih terbuka luas. Sayangnya, permintaan untuk produk lokal masih sangat minim.
"Masalah trust membuat pelaku industri nasional mempunyai ketergantungan terhadap mesin perkakas impor. Padahal ada banyak tipe produk dalam negeri yang memiliki kualitas menyerupai impor," kata Rudy kepada Bisnis, Minggu (1/10/2017).
Pemerintah, misalnya, dapat menunjukkan dukungan melalui pembuatan kebijakan pengadaan perkakas lokal di sekolah menengah kejuruan (SMK). Pasalnya, Asimpi mencatat perkakas di SMK banyak yang didatangkan dari impor.
"Setiap tahun kita membuang devisa sebanyak Rp15 triliun hingga Rp20 triliun untuk impor mesin perkakas. Industri mesin perkakas nasional sudah seharusnya dapat menggantikan impor tersebut," ujarnya.
Dia memperhitungkan proyek pengadaan mesin perkakas untuk SMK dapat mencapai Rp4 triliun untuk seluruh Indonesia. Jika industri mesin perkakas nasional bisa mendapatkan porsi sekitar 25% atau setara dengan Rp1 triliun dari proyek ini maka akan menguntungkan bagi manufaktur.