Bisnis.com, JAKARTA—Semen Baturaja mengandalkan penyelesaian sejumlah proyek konstruksi persiapan Asian Games di Sumatra untuk mendorong penjualan.
Direktur Utama PT Semen—Baturaja Rahmad Pribadi, kepada Bisnis.com pada Senin (25/9/2017), mengatakan beberapa proyek di antaranya adalah pembangunan light rail transit (LRT) Palembang dan proyek tol Bakaheuni—Terbanggi Besar.
Perseroan juga baru saja mengoperasikan secara penuh pabrik Baturaja II. Pabrik baru tersebut baru saja selesai melalui tahap uji coba produksi dengan kapasitas 1,85 juta ton dan menelan investasi senilai Rp3,39 triliun. Semen Baturaja optimistis mampu mendongkrak penjualan hingga sebesar 2 juta ton pada tahun ini dengan penambahan kapasitas tersebut.
“Permintaan domestik, terutama di Sumatera, saya rasa naik lebih tinggi lagi karena semakin banyak proyek kontruksi. Mungkin minimal kami sanggup menjual 2 juta ton semen, atau naik 500.000 ton dibandung tahun lalu,” ujar Rahmad.
Perusahaan memilih untuk memprioritaskan penjualan produk ke pasar domestik. Ketatnya persaingan di pasar regional memaksa produsen domestik membanting harga saat melepas produk ke pasar ekspor.
Rahmad menyatakan kelebihan kapasitas semen di Indonesia tak serta merta membuat pabrikan mengalihkan penjualan ke pasar ekspor. “Kami masih utamakan pasar lokal di Sumatera, karena harga jualnya jauh lebih baik daripada dilepas ke pasar ekspor,” ujarnya.
Badan Pusat Statistik mencatat total nilai ekspor semen pada Agustus lalu senilai US$15,72 juta, atau justru turun 4,6% dibanding bulan sebelumnya senilai US$16,49juta. Sementara itu total nilai ekspor semen Januari—Agustus tahun ini tercatat senilai US$88,93juta, atau naik 71% bila dibanding periode Januari—Agustus tahun lalu senilai US$51,95juta.
