Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Impor Daging Beku Belum Efektif Kendalikan Harga

Kebijakan impor daging kerbau beku dinilai belum efektif menekan gejolak kenaikan harga daging sapi segar, apalagi tanpa infrastruktur yang memadai.
Ilustrasi daging beku/Reuters-Maxim Zmeyev
Ilustrasi daging beku/Reuters-Maxim Zmeyev

Bisnis.com, JAKARTA - Kebijakan impor daging kerbau beku dinilai belum efektif menekan gejolak kenaikan harga daging sapi segar, apalagi tanpa infrastruktur yang memadai.

Survei Asosiasi Pedagang Daging Indonesia (APDI) terhadap 400 pedagang daging dan 13 rumah pemotongan hewan (RPH) ataupun tempat pemotongan hewan (TPH) di 80 pasar tradisional di Jabodetabek pada 15-22 Juni 2017 menemukan volume pemotongan di RPH maupun TPH pada periode Januari-Mei 2017 menurun sekitar 47% akibat kebijakan impor daging kerbau beku.

Peningkatan volume pemotongan menjelang Lebaran hanya mencapai 51%, masih lebih rendah dibandingkan dengan tahun lalu.

Importasi daging kerbau beku juga belum mampu menekan gejolak kenaikan harga daging sapi. Pada saat survei dilakukan, harga daging sapi segar Rp121.558 per kg, sementara harga daging kerbau beku sebesar Rp85.348 per kg.

Ketua APDI Asnawi menyampaikan keinginan pemerintah menekan harga daging hingga Rp80.000 per kg akan sulit tercapai tanpa infrastruktur yang memadai seperti mesin pendingin dan mesin pemotong daging beku.

Dia menyebutkan dari 153 pasar tradisional di DKI Jakarta hanya 3,7% di antaranya yang memiliki mesin pemotong daging beku. Tanpa infrastruktur tersebut, kata dia, sangat tidak mungkin pedagang menjual daging beku.

Akibatnya, kecenderungan yang terjadi pedagang memilih mencairkan daging kerbau beku guna memudahkan pemotongan. Ini membuka peluang bagi pedagang menjual setara harga daging sapi segar, sementara preferensi konsumen masih pada daging segar.

"Dalam kondisi tersebut, sangat tidak strategis menurunkan harga daging hingga Rp80.000 per kg," kata Asnawi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper