Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kawasan Industri Morowali Gerakkan Ekonomi Sekitar

Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto menyebut pengembangan Kawasan Industri Morowali membawa efek luas bagi pertumbuhan ekonomi, baik daerah maupun nasional.
Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto memberikan sambutan pada Pembukaan Politeknik Industri Logam Morowali, Sulawesi Tengah./JIBI
Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto memberikan sambutan pada Pembukaan Politeknik Industri Logam Morowali, Sulawesi Tengah./JIBI

Bisnis.com, MOROWALI—Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto menyebut pengembangan Kawasan Industri Morowali membawa efek luas bagi pertumbuhan ekonomi, baik daerah maupun nasional. 

Salah satunya adalah peningkatan pertumbuhan produk domestik regional bruto (PDRB) Kabupaten Morowali rata-rata mencapai 29% selama tahun 2010-2016.

Pada 2014, PDRB Morowali tercatat senilai Rp7,5 triliun dan meningkat menjadi Rp14,6 triliun pada tahun lalu. Dalam 5 tahun mendatang, diproyeksikan PDRB Morowali bisa berada di angka Rp48,3 triliun.

Tidak hanya Morowali, PDRB Sulawesi Tengah juga tercatat tumbuh dari Rp71,6 triliun pada 2014 menjadi Rp91,1 triliun. Pada 2020, PDRB provinsi ini diproyeksikan mencapai Rp190,20 triliun dengan sumbangan dari sektor industri sebesar 35,12%. 

“Langkah ini sesuai dengan Nawacita Pemerintah untuk membangun Indonesia dari pinggiran dengan memperkuat daerah-daerah dan desa, meningkatkan produktivitas rakyat dan daya saing di pasar internasional, serta mewujudkan kemandirian ekonomi dengan menggerakan sektor-sektor strategis ekonomi domestik,” ujarnya Senin (18/9/2017).

Menurut Airlangga, pembangunan Kawasan Industri Morowali ini menjadi salah satu upaya percepatan beberapa pengembangan proyek industri logam di Tanah Air, seperti industri berbasis nikel dan baja tahan karat (stainless steel). 

Selama ini, Kemenperin memfasilitasi pembangunan kawasan industri yang dekat dengan sumber bahan baku sebagai program hilirisasi guna meningkatkan nilai tambah di dalam negeri. Hal ini berdasarkan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2015-2019 yang menargetkan pembangunan 14 kawasan industri di luar pulau Jawa, salah satunya adalah Kawasan Industri Morowali karena memiliki potensi sumber daya alam nikel yang besar.

Lebih jauh, untuk meningkatkan daya saing, kawasan industri ke depan juga akan dibangun sebagai kawasan modern yang mengarah pada pengembangan kota baru yang terintegrasi, dengan seluruh dukungan sarana prasarana termasuk di dalamnya pendirian pusat pendidikan serta pusat penelitian dan pengembangan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper