Bisnis.com, JAKARTA—PT Semen Baturaja (Persero) Tbk menargetkan kenaikan penjualan 20% pada tahun ini.
Strategi perseroan untuk mencapai target itu adalah dengan meningkatkan kapasitas produksi dan pangsa penjualan di Sumatra yang belum tergarap optimal.
“Memang industri semen itu ada excess capacity sampai 40% dari permintaan. Tapi di Sumatera Selatan berbeda. Justru pasokan semen untuk bagian selatan Sumatra mengalami short supply,” ujar Direktur Utama Semen Baturaja Rahmad Pribadi kepada Bisnis, Senin (28/8/2017).
Pasokan semen di Sumatra hanya dipasok tiga pabrik milik perseroan dengan kapasitas mencapai 3,85 juta ton. Kemampuan produksi itu masih berada di bawah gabungan angka permintaan di empat provinsi, yakni Sumatra Selatan, Lampung, Bengkulu, dan Jambi sebesar 6 juta ton.
“Targetnya kami memperkuat penjualan di homebase kami sendiri, Sumatra bagian Selatan. Dengan kapasitas yang sekarang kami masih belum mampu memenuhi 100% permintaan,” ujarnya.
Perseroan bakal memperoleh tambahan kapasitas dari pabrik yang baru saja dirampungkan, yakni fasilitas Baturaja II dengan kapasitas sebesar 1,85 juta ton. Pengerjaan pabrik itu menelan investasi senilai Rp3,39 triliun. Fasilitas itu tengah memasuki masa uji coba produksi, dengan target produksi komersial pada akhir Oktober mendatang.
Rahmad menyatakan kinerja penjualan perseroan bertumpu kepada penyelesaian sejumlah proyek konstruksi di Sumatra. Beberapa di antaranya merupakan proyek light rail transit di Palembang dan proyek tol Bakaheuni—Terbanggi Besar. “Itu sebagai bagian dari persiapan Asian Games.”
