Bisnis.com, JAKARTA-- Asosiasi Semen Indonesia mengusulkan pemerintah untuk melakukan moratorium terhadap penerbitan izin pendirian pabrik semen baru.
Ketua Asosiasi Semen Indonesia Widodo Santoso menyatakan kapasitas terpasang pabrikan eksisting jauh melebihi permintaan domestik sejak dua tahun terakhir.
"Sudah kami surati pemerintah untuk moratorium izin baru. Tapi izin yang sudah terlanjur diberikan tetap dijalankan dulu," ujarnya di Jakarta, Kamis (24/8/2017).
Menurutnya, kapasitas terpasang pabrikan semen mencapai 106 juta ton dalam satu tahun. Angka itu melebihi permintaan domestik pada kisaran 65 juta ton.
Konsumsi semen domestik pada Juli 2017 tercatat sebesar 5,59 juta ton atau tumbuh sebesar 54,5% secara tahunan (year on year). Pada bulan sebelumnya, konsumsi semen berada di angka 3,73 juta ton atau turun 26,8% y-o-y. Sedangkan sepanjang periode Januari 2017 hingga Juli 2017, konsumsi semen dilaporkan sebanyak 34,6 juta ton atau tumbuh 4,4% y-o-y.
Ekspor semen dan clinker menjadi satu-satunya alternatif peningkatan utilisasi pabrik yang sangat rendah sekitar 60% selama semester I/2017. Sepanjang paruh pertama, ekspor semen dan clinker meningkat 50% dibandingkan tahun lalu sebesar 303.000 ton.
Untuk tahun ini, asosiasi memproyeksikan bisa mengekspor sebanyak 2,5 juta ton semen dan clinker atau dua kali lipat dari realisasi ekspor tahun lalu yang sebesar 1,25 juta ton. Kendati ekspor diharapkan bisa meningkat dua kali lipat, para produsen juga menghadapi persaingan ketat dengan negara eksportir semen lain, seperti Thailand, Vietnam, Jepang, dan Korea Selatan yang juga mengalami oversupply yang cukup besar.